SINTANG | Pojokkalbar.com
Bupati Sintang Jarot Winarno mendampingi Deputi bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Ahmad Zabadi, dalam hal ini mewakili Menteri Koperasi dan UKM bersama Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat, Igansius melakukan Groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek pembangunan revitalisasi pasar tradisional di Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Sabtu, (5/10/2024).
Turut hadir pada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan revitalisasi pasar tradisional di Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang tersebut yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, jajaran Forkopimda Sintang, para pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Dihadapan tamu undangan yang hadir Bupati Sintang Jarot Winarno menyebutkan bahwa dengan di bangunya pasar Binjai Hulu ini tentu menambah perekonomian masyarakat setempat.
Pasar tersebut diyakini dapat revitalisasi perekonomian masyarakat Binjai, Dengan revitalisasi tersebut, pasar tradisional Binjai Hulu diharapkan mampu menjadi pusat ekonomi baru yang mendorong kemajuan UMKM di wilayah tersebut.
“Di kecamatan Binjai Hulu ini mayoritas penduduknya Jawa, mereka transmigrasi penduduknya maju, fasilitas lengkap mulai dari pabrik CPO, pabrik karet, PDAM, Insfradtruktur jalan mereka manja minta apapun selalu terpenuhi dari pemerintah. Ditambah ini bangunan pasar tradisional akan mendongkrak perekonomian masyarakat Binjai, ” Ucap Bupati Sintang.
Bupati Sintang orang nomor satu di bumi senentang ini mengucapkan terimakasih kepada pihak pemerintah pusat dalam hal ini deputi Menteri Yang telah hadir di Binjai, kabupaten Sintang. Yang pertama pembangunan pasar, dipastikan Desember selesai. Dana 1,5 M demikian lah Binjai makin maju, jalan sudah aspal, pabrik CPO, pabrik karet, PDAM semua fasilitas umum semua ada , Koperasi nya maju ada sekitar 6 unit maju semua.
Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Ahmad Zabadi. Kesempatan itu menyatakan bahwa pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam mengembangkan wilayah tertinggal dan terluar di Indonesia. Salah satu langkah pentingnya adalah melalui proyek revitalisasi pasar tradisional di Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).
“Revitalisasi pasar ini merupakan bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 yang menitikberatkan pada percepatan pembangunan ekonomi di kawasan perbatasan dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Menurut Ahmad Zabadi, proyek ini menjadi peluang besar bagi para pedagang untuk mengembangkan usaha mereka.
“Revitalisasi ini akan menjadi kesempatan bagi pedagang untuk memperluas usahanya, apalagi pasar ini nanti akan dikelola oleh koperasi,” ujarnya.
Kemenkop UKM memberikan dukungan dana sebesar Rp1,5 miliar dalam bentuk Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA).
Dana ini akan digunakan untuk membangun 13 kios dan 25 los bagi 38 pedagang. Diharapkan pembangunan ini dapat rampung sebelum akhir 2024.
Selain itu, pemerintah daerah juga mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp1 miliar, sehingga total dana untuk proyek ini mencapai Rp2,5 miliar.
Dengan total anggaran tersebut, Ahmad Zabadi optimistis pasar tradisional ini akan menjadi sarana yang optimal bagi para pedagang untuk memasarkan produk mereka, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
Koperasi Produsen Alam Berkah Mandiri akan menjadi pengelola pasar, dan diharapkan mampu menjadi jembatan yang memperkuat para pedagang kecil.
“Pengelolaan pasar oleh koperasi akan membantu pedagang mendapatkan akses ke sumber daya yang lebih produktif, pembiayaan, hingga bahan dagangan yang lebih kompetitif,” tambah Ahmad Zabadi.
Menurut Ignasius, pasar yang modern, bersih, dan dikelola dengan baik dapat mendukung perkembangan UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru di Binjai Hulu.
“Pasar tradisional menghadapi tantangan besar di era digital ini. Oleh karena itu, revitalisasi pasar adalah langkah penting untuk membantu UMKM bertransformasi menjadi lebih modern,” ujar Ignasius.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk merawat pasar setelah revitalisasi selesai, agar pasar ini bisa menjadi pusat aktivitas ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Proyek revitalisasi pasar di daerah 3T ini bukanlah yang pertama kali dilakukan Kemenkop UKM. Sebelumnya, program serupa telah sukses dilaksanakan di wilayah-wilayah seperti Biak Numfor, Sumba Barat, Ternate, hingga Malinau di Kalimantan Utara.
Proyek ini diharapkan dapat memperkuat posisi pasar tradisional sebagai pusat ekonomi lokal yang dapat bersaing di era modern. (Rilis)