SINTANG | Pojokkalbar.com
Minimnya stok darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M. Djoen Sintang menjadi sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Jhon Xifli. Ia menyayangkan belum adanya agenda rutin kegiatan donor darah yang melibatkan banyak pihak, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sintang.
Menurut Jhon, persoalan ketersediaan darah sudah berlangsung lama dan seharusnya bisa diatasi melalui perencanaan yang lebih baik serta inisiatif dari pihak-pihak terkait, khususnya PMI. Ia mendorong agar kegiatan donor darah tidak hanya dilakukan secara insidental atau bergantung pada agenda pihak lain.
“Seharusnya ada agenda rutin donor darah, apakah itu setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali. Jangan menunggu kegiatan dari pihak luar baru bergerak. Kita bisa jemput bola ke lapangan,” ujar Jhon saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/7/2025).
Ia juga mengusulkan agar PMI bekerja sama secara aktif dengan instansi, perusahaan swasta, maupun organisasi kemasyarakatan dalam menyelenggarakan kegiatan donor darah. Langkah ini dinilainya sebagai bentuk nyata pelayanan kemanusiaan yang berkelanjutan.
“Selama ini, ketika ada orang yang membutuhkan darah, mereka justru harus mencarinya sendiri. Keluarga pasien bahkan sampai harus datang ke kepolisian, ke TNI, untuk mencari pendonor. Ini tidak ideal,” tambahnya.
Jhon menyarankan agar PMI melakukan evaluasi terhadap sistem pendistribusian dan penyediaan darah, termasuk membangun kerja sama dengan bank darah swasta atau rumah sakit lain di wilayah sekitar.
“Kalau kita serius, pasti bisa. Tidak harus menunggu rumah sakit kehabisan dulu baru cari. Kita harus punya sistem yang antisipatif,” tegasnya.
PMI Kabupaten Sintang hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait usulan tersebut. Namun, Jhon berharap dorongan ini menjadi bahan evaluasi agar layanan penyediaan darah di Kabupaten Sintang bisa semakin responsif dan terorganisir.(red)
