Sintang, Pojokkalbar. Com-
Tanggap dengan kondisi lingkungan Wakil Bupati Sintang Melkianus didampingi Kapolres Sintang, Komisi D DPRD Sintang, Kadis Lingkungan Hidup, Distanbun bersama pihak terkait lainya meninjau dampak pencemaran tumpahan CPO milik PT Wahana Plantation and Products (PT WPP) atau PT Julong di Sungai Melawi, Desa Tebing Raya, Kecamatan Sintang, pada Jumat (23/9/2022).
Dikesempatan itu, juga meninjau dermaga bongkar muat dan melakukan pertemuan dengan managemen PT WPP.
“Hari ini kita meninjau ke lokasi terkait tumpahan CPO di Sungai Melawi. Kita ingin melihat seperti apa dampak yang terjadi terhadap pencemaran sungai tersebut,” kata Melkianus.
la mengatakan, 13 hari paska kasus tumpahnya CPO, kondisi Sungai Melawi mulai pulih. Ia mengakui masih ada sisa-sisa minyak yang harus dikumpulkan.
“Tapi secara kasat mata, perusahaan dibantu masyarakat dengan arahan Dinas Lingkungan Hidup, sudah mengambil langkah sehingga pencemaran lingkungan di sungai Melawi dapat diminimalisir,” ujarnya.
“Terkait dampak lingkungan secara keseluruhan, kita masih menunggu hasil uji sample yang telah diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Terkait dengan dugaan tindak pidana, Kapolres Sintang AKBP Tommy Ferdian mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan komunikasi intensif terhadap pihak perusahaan dan transportir atas kejadian tersebut.
“Untuk sementara kita belum bisa menyimpulkan secara utuh. Apabila sudah ada gambaran secara keseluran maka nanti akan kita sampaikan kembali ke teman-teman media,” kata Kapolres.
Saat ini juga kata Kapolres pihaknya juga masih melakukan koordinasi dengan dinas Lingkungan Hidup terkait hasil laboratorium terhadap pencemaran lingkungan yang dialami.
“Karena yang berkompeten akan hal ini memang dinas Lingkungan Hidup,”katanya.
Dari pihak perusahaan maupun penjual lanjut Tommy, saat ini sudah dimintai keterangan secara intensif sehingga informasi yang didapat tidak setengah-setengah dalam rangkaian kronologisnya mulai sebelum hingga pasca kejadian.
“Saat ini pihak perusahaan maupun penjual sudah kita panggil dan sudah kita mintai keterangan secara intensif dan detail, sambil nunggu waktu karena banyak rangkaian ya dari sebelum dan setelah serta bagaimana SOP , bagaimana MoU kedua belah pihak siapa yang bertanggung jawab terkait dengan louding dari perspektif penjual dan lain sebagainya, memang masih banyak hal yang kita dalami sehingga prosesnya masih membutuhkan waktu setelah ke perusahaan, ke transportir dan pembelinya, ” Beber Kapolres.
Ketua Komisi D DPRD Sintang Jul Herman ini meminta, kejadian ini tidak terjadi lagi nantinya, dengan tidak mencari siapa yang salah, namun hal seperti ini bisa diantisipasi agar tidak terjadi lagi.
“Saya yakin dengan kejadian ini, ada solusi. Karena kasihan masyarakat, kompensasi apa yang diinginkan masyarakat. Karena ini sangat berdapak buruk bagi masyarakat,”jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil bupati juga menyempatkan diri untuk mendengarkan penjelasan dari pihak PT Julong terkait dengan peristiwa yang terjadi hingga pada proses penanggulangan dilapangan serta respon penanggulangan masyarakat yang terdampak.
Dalam pertemuan tersebut pihak perusahaan PT Julong yang diwakili langsung Arya menjelaskan bahwa kronologis tumpahnya CPO Ke sungai Melawi berawal pada saat pihak penjual sudah menyadari lambung kapal sebelah mengalami kemiringan pada saat louding minyak dan diberitahukan kepada pihak pembeli namun pembeli bersikeras tidak ada masalah dengan tongkang dan meminta kepada pihak penjual tetap menyelesaikan louding minyak hari itu juga.
Masih dalam proses pengisian, sekitar pukul 19. 45 posisi Lambung kapal tongkang miring ke arah luar dermaga dan kontainer langsung berjatuhan ke sungai.
untuk melokalisir tumpahan CPO ke sungai serta keamanan arus lalu lintas Air pihak PT Julong langsung melakukan respon cepat penanganan.
Arya mengaku bahwa pihaknya cepat tanggap dalam melakukan penanggulangan termasuk penangan terhadap Desa yang terdampak dengan Tumpahan CPO.
“Terkait dengan masalah ini kami sudah datang langsung bertemu dengan para kepala Desa dan tokoh masyarakat yang terdampak dan meminta maaf serta kami menyampaikan siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut, “jelasnya.
Dalam proses evakuasi Kontainer yang hanyut, lanjut Arya, kami juga melibatkan masyarakat bahkan sampai pengutipan CPO yang tumpah di lanting milik masyarakat dan memberikan imbalan langsung bagi masyarakat yang ikut mengutip.
” Kami juga membuka posko pengaduan bagi masyarakat di desa – Desa yang terdampak langsung sampai akhir september dan kami juga meningkatkan perbaikan sarana dan prasarana air bersih milik masyarakat serta memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak hingga pada perbaikan lanting masyarakat yang mengalami kerusakan. “jelas Arya.
Arya juga mengatakan bahwa pihak perusahaan akan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan dari tumpahan CPO ke sungai Melawi tersebut.
” Hingga saat ini kami masih terus melakukan pembersihan dititik-titik yang masih ada tumpahan, termasuk inventarisir masyarakat yang terdampak dan memberikan kompensasi terhadap kerugian yang di alami masyarakat, ” pungkas Arya.