SINTANG | Pojokkalbar.com-
Pemerintah Kabupaten Sintang, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menggelar acara Rapat Koordinasi bagi Kepala Sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Keterampilan dan Bimbingan (SKB), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Sintang. Acara yang berlangsung di aula SMK Negeri 1 Sintang ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antar sekolah dalam mengelola pendidikan di daerah tersebut.
Dalam acara tersebut, Sih Sarwodadi Teguh, Kepala Sekolah SMPN 4 Sintang, memberikan tanggapannya terkait program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima. Ia menjelaskan bahwa BOS merupakan bantuan yang harus dilaksanakan secara akuntabel dan transparan, serta digunakan dengan cermat sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku. “BOSP reguler memang belum bisa mencukupi pembiayaan pendidikan secara ideal. Oleh karena itu, setiap sekolah harus memperhatikan skala prioritas kebutuhan,” ujarnya.
Sih Sarwodadi juga mengapresiasi adanya program BOS Kinerja yang dirasa sangat membantu dalam mendongkrak mutu pendidikan di satuan pendidikan. Selain itu, ia berharap agar ke depan ada tambahan bantuan dari pemerintah berupa BOS Daerah untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang lebih memadai.
“Semoga dengan adanya dukungan tambahan, kita bisa mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Sintang,” harapnya.
Dengan digelarnya rapat koordinasi ini, diharapkan mampu meningkatkan sinergitas antara satuan pendidikan dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan dan menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Yustinus J menegaskan bahwa penggunaan Dana BOS harus transparan.dikelola dengan akuntabel untuk memastikan bahwa setiap dana yang digunakan dapat memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan kualitas pendidikan.
“Penggunaan Dana BOS harus transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Kami mendorong semua sekolah untuk melaporkan penggunaan dana ini secara terbuka, sehingga orang tua dan masyarakat dapat ikut serta dalam pengawasan,” ujarnya.
Yustinus juga menambahkan bahwa transparansi dalam pengelolaan Dana BOS tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan, tetapi juga akan meminimalisir potensi penyimpangan dan penyalahgunaan dana. “Kami akan melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada pengurus sekolah mengenai tata kelola yang baik dan benar terkait Dana BOS,” katanya lebih lanjut.
Ia berharap, dengan adanya upaya ini, semua sekolah di Kabupaten Sintang dapat menggunakan Dana BOS secara efektif untuk mendukung program-program pendidikan, seperti pengadaan fasilitas, peningkatan sarana prasarana, dan pengembangan kompetensi siswa.
Pendidikan dianggap sebagai salah satu pilar utama dalam membangun generasi yang cerdas dan berkarakter. Oleh karena itu, Helmi mengajak semua kepala sekolah untuk aktif berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi dalam menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks. “Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas bagi para peserta didik,” tegasnya.
Helmi juga menggarisbawahi pentingnya integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Ia mengajak seluruh peserta rapat untuk berinovasi dan adaptif dengan perkembangan zaman, serta memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pendidikan.
“Era digitalisasi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam layanan kepegawaian. Kita dituntut untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi informasi agar dapat menjalankan tugas dengan lebih baik,” tambah Helmi.
Ia juga mengingatkan bahwa kualitas pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan disiplin para guru. Upaya peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan program pengembangan profesional harus menjadi prioritas utama.
“Disiplin guru adalah kunci keberhasilan pendidikan. Mari kita bekerja sama dengan semangat dan komitmen yang tinggi demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sintang,” pintanya.
Helmi menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung proses pendidikan. “Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi tanggung jawab bersama. Dengan kerjasama yang baik, kita dapat menciptakan generasi yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan,” katanya.(red)