Soal TBC Santosa Minta Dinas Kesehatan Turun Langsung ke Lapangan

Diposting pada

SINTANG | Pojokkalbar.com-
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Santosa, mendesak Dinas Kesehatan setempat untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan kasus Tuberkulosis (TBC) yang masih terjadi di Desa Melingkat, Kecamatan Kayan Hulir. Hal ini disampaikan menyusul temuan langsung saat pelaksanaan reses masa sidang kedua yang digelar pada 24–29 Juni 2025.

Santosa mengatakan bahwa selama kunjungan reses ke desa tersebut, ia kembali menemukan warga yang menunjukkan gejala TBC. Bahkan, pihaknya telah merujuk satu orang lagi untuk mendapatkan penanganan medis, menjadikan total sembilan orang yang pernah dirujuk sejak awal pemantauan kasus ini dilakukan.

“Dari hasil reses di Desa Melingkat, kami kembali menemukan warga yang kondisinya memprihatinkan dan kami rujuk ke fasilitas kesehatan. Ini merupakan orang ke sembilan yang kami temukan dalam kondisi diduga kuat TBC. Dari sembilan orang ini, empat di antaranya telah meninggal dunia dan semuanya positif TBC,” ujar Santosa saat ditemui di Sintang, Senin (30/6/2025).

Santosa menilai pernyataan sebelumnya dari pihak Dinas Kesehatan yang menyebut bahwa penanganan kasus TBC di desa tersebut sudah tuntas tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

“Sebelumnya kami sudah pernah menyuarakan persoalan ini, dan dari Dinas Kesehatan dikatakan sudah selesai. Namun fakta di lapangan tidak demikian. Kami melihat dan mendengar langsung dari masyarakat, masih ada warga yang menunjukkan gejala, dan beberapa belum mendapatkan penanganan maksimal,” tegasnya.

Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, pihaknya mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang untuk segera turun langsung ke Desa Melingkat. Ia meminta agar dilakukan pengecekan ulang menggunakan alat diagnostik modern agar bisa dipastikan status kesehatan warga secara akurat.

“Kami minta Dinas Kesehatan benar-benar terjun ke lapangan. Jangan hanya mengandalkan laporan administratif. Gunakan alat canggih yang dimiliki untuk skrining atau tes lanjutan agar bisa dipastikan bahwa Desa Melingkat benar-benar bebas dari TBC,” ujar Santosa.

Menurutnya, permasalahan ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan masyarakat, tetapi juga menyangkut rasa keadilan dan kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintah di bidang kesehatan.

Penanganan Harus Komprehensif

Penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan serius di sejumlah wilayah pedalaman Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sintang. Akses layanan kesehatan yang terbatas, minimnya edukasi tentang penularan penyakit, serta stigma sosial menjadi tantangan tersendiri dalam penanganannya.

Santosa menyarankan agar Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas, tokoh masyarakat, serta kepala desa untuk melakukan pendekatan edukatif sekaligus penapisan aktif (active case finding) terhadap gejala TBC.

“Saya tidak ingin ini jadi kasus laten. Kalau tidak ditangani serius, bisa menjalar lebih luas lagi. Kita perlu gerak cepat, jangan sampai telat penanganan,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa data lapangan dan testimoni warga harus menjadi pertimbangan utama dalam merancang kebijakan dan intervensi. “Pendekatan berbasis data lapangan itu penting. Jangan sampai kita merasa sudah selesai, padahal masyarakat masih menderita,” ujar Santosa.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait permintaan tersebut. Kompas telah mencoba menghubungi pihak terkait namun belum mendapatkan respons.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *