Sesi Panen Padi Secara Simbolis Oleh Forkopincam, Forkopimda, Sekda dan Pihak BMKG

SLI BMKG Dongkrak Ketahanan Pangan

Diposting pada
Hamparan luas padi milik sucipto

Sintang | Pojokkalbar.com
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mentransfer pengetahuan tentang ilmu iklim kepada para petani di Sintang melalui Sekolah Lapangan Iklim (SLI) di desa kebong kecamatan Kelam Permai kabupaten Sintang sejak selasa (6/6/2023) lalu. Alhasil setelah menunggu seratus hari lebih petani dapat menikmati padi dengan hasil panen yang meningkat.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah Kalimantan Barat Luhur Tri Uji Prayitno. Mengatakan bahwa SLI ini merupakan kegiatan pusat yang diselenggarakan di daerah, diharapkan tahun depan tetap berkelanjutan, hanya saja soal tempat belum bisa dipastikan apakah masih di Sintang atau geser ke daerah lain, pasalnya SLI sudah digelar dua kali di Sintang.

“Karena kami memiliki moto menyetarakan di seluruh desa terutama di Kalimantan Barat ini, banyak dari 14 Kabupaten kota belum keseluruhan dapat sekolah lapang dari BMKG ini, terutama daerah Ketapang belum tersentuh oleh BMKG. Kita berdoa agar ilmu BMKG ini terus ditangkap dan dimanfaatkan oleh masyarakat semua di Kalimantan Barat,”harap pria yang akrab disapa Luhur pada Pojokkalbar.com Sabtu (2/9/2023).

Ditambahkannya bahwa SLI ini merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan, terutama tanaman padi di kalbar. Untuk di kabupaten Sambas sebenarnya menjadi prioritas utama, namun karena Sintang yang lahannya agak luas se kalbar maka pihaknya memilih di kabupaten Sintang .

“SLI ini bukan hanya untuk tanaman padi saja tetapi juga tanaman jagung, pernah di lakukan di Rasau Jaya, tanaman kedelai di Sungai Kakap kemudian untuk komunitas perkebunan kita belum pernah yang paling utama adalah padi, ” Pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus mengucapkan terimakasih kepada BMKG yang telah menggelar sekolah lapang iklim (SLI) kepada kelompok tani (Poktan) yang ada di Kebong, Kelam Permai.

“Ini bagus maka saya katakan tadi memang kita harus membiasakan diri berkolaborasi kepada banyak pihak, “katanya.

BMKG sudah menunjukkan itikad baik menurut Kartiyus contoh yang baik, sebagai lembaga yang bisa bermitra dengan petani Sintang. Membantu petani kita agar segera keluar dari kemiskinan bisa masuk dalam alam kesejahteraan.

Tadi ada disampaikan dari luasan 1 hektare dengan hasil kurang lebih 4,4 ton, mungkin karena kondisi kemarau maka padinya langsung kering.

” Saya lihat kondisi di lapangan sudah cukup bagus meski kondisi kemarau, kedepan harapan saya tentu dari dinas Pertanian dan Perkebunan bisa terus melanjutkan, karena ilmu iklim ini penting bagi petani sehingga tahu kapan musim hujan kapan musim kemarau, kapan musim angin yang kuat jadi ini penting sekali bagi petani kita, petani kita harus jadi petani profesional, jadi kita sangat senang bisa dibantu dari temen-teman BMKG sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada BMKG yang telah membantu petani Sintang, ” Ulasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *