SINTANG | Pojokkalbar.com’
Sebanyak 169 pelajar dan mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan mengikuti seminar kesehatan bertema “Antisipasi Penyakit Degeneratif pada Generasi Muda” yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kabupaten Sintang, Sabtu (26/7/2025), di Balai Praja, Kompleks Kantor Bupati Sintang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny, serta dihadiri oleh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), tokoh agama, pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, dan perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sintang.
Ketua Panitia, dr Helly, dalam laporannya menyebutkan bahwa seminar ini sengaja menyasar kalangan muda sebagai upaya edukasi dan pencegahan dini terhadap penyakit degeneratif seperti stroke dan gagal ginjal. “Dulu penyakit seperti ini identik dengan usia lanjut, 65 tahun ke atas. Namun sekarang, usia 45 tahun sudah banyak yang terkena. Bahkan mulai terjadi pergeseran ke usia produktif,” ujar Helly.
Selain faktor usia, menurut dia, pembiayaan pengobatan penyakit degeneratif juga menjadi beban tersendiri, sehingga upaya preventif dinilai lebih penting.
Peran Strategis ICMI
Ketua ICMI Orda Kabupaten Sintang, Kurniawan, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari empat agenda pokok ICMI, yakni gerakan pemikiran, pengkaderan, dakwah, serta pemberdayaan umat.
“ICMI ingin menjadi bagian dari solusi bangsa, termasuk di Kabupaten Sintang. Menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045, generasi muda hari ini harus sehat dan kuat, baik secara fisik maupun mental,” katanya.
Ia juga menyoroti peningkatan kasus penyakit degeneratif di kalangan generasi muda yang kini semakin memprihatinkan. “Sulit membayangkan generasi emas jika hari ini mereka rentan terhadap penyakit seperti jantung, diabetes, obesitas, dan stroke,” tambahnya.
Kurniawan menambahkan, seminar ini juga menjadi wujud kolaborasi ICMI dengan IDI dan PPNI Kabupaten Sintang dalam rangka membangun literasi kesehatan dan kesadaran deteksi dini di kalangan remaja dan mahasiswa.
Tantangan Pembangunan SDM
Sementara itu, Wakil Bupati Sintang Florensius Ronny menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan seminar yang dinilai sejalan dengan misi pembangunan daerah. Ia menyebut bahwa isu kesehatan menjadi salah satu tantangan besar dalam membangun generasi emas Indonesia.
“Generasi emas Indonesia harus disiapkan untuk menjadi cerdas, inovatif, dan sehat. Namun, tantangannya kompleks, termasuk pola hidup tidak sehat dan rendahnya literasi kesehatan. Oleh karena itu, seminar seperti ini sangat penting,” ujar Ronny.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini turut mendukung misi ke-3 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sintang 2025–2029, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui transformasi sektor pendidikan, olahraga, dan kesehatan.
Terkait dengan 17 agustus Wakil Bupati Sintang mengajak semua pihak untuk memnantu bergotong royong untuk meramaikan.
“Terlebih kaum gen z ini agar membuat kegiatan yang berdampak posiif bagi masyarakat,” pesannya.
Di akhir sambutannya, Ronny mengajak seluruh peserta, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk memanfaatkan forum tersebut sebagai ajang belajar dan bertanya. “Kata kunci dari seminar ini adalah antisipasi. Dengan pengetahuan yang cukup, generasi muda bisa menghindari penyakit yang bisa menghambat produktivitas mereka di masa depan,” ucapnya sebelum membuka seminar secara resmi. (red)