PT. Semilter Paparkan Progres Perkembangan Pembangunan Listrik Di Desa Nanga Sebintang, disambut Antusias Warga

Diposting pada

KAPUAS HULU | Pojokkalbar.com-
Perjalanan panjang masyarakat desa Nanga Sebintang, kecamatan Kalis kabupaten Kapuas Hulu, untuk mendapatkan akses listrik akhirnya membuahkan hasil. Setelah puluhan tahun hidup dalam kegelapan, masyarakat desa ini kini bisa bernafas lega dengan hadirnya listrik yang menjangkau hingga ke rumah-rumah mereka.

Desa Nanga Sebintang terletak di daerah terpencil di Kabupaten Kapuas Hulu. Masyarakat desa ini telah lama menginginkan akses listrik yang sama seperti desa-desa lainnya. Namun, karena keterpencilan dan sulitnya akses, pembangunan listrik tidak pernah terwujud selama puluhan tahun.

Namun, keadaan berubah saat ini. Melalui upaya yang gigih dan kerjasama antara PT. Semilter ,pemerintah desa, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal ini PLN UP2 dan UP3 Rayon Sanggau serta partisipasi aktif masyarakat, desa Nanga Sebintang akhirnya memiliki akses listrik. Proyek pembangunan jaringan listrik telah dilakukan dan instalasi listrik telah terpasang di rumah-rumah penduduk.

Antusias warga desa Nanga Sebintang saat di adakan sosialisasi terkait sejauh mana progres perkembangan listrik sangat luar biasa di buktikan dengan di penuhinya balai desa oleh warga, bahkan selain warga desa juga hadir vendor serta pihak PT. Semilter yang melaksanakan pembangunan dan pemasangan komponen dan Sirkit instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.

Salah seorang warga, setempat Ahmad, mengungkapkan rasa syukur dan kelegaannya atas hadirnya listrik di desa tersebut. “Selama ini kami hidup dalam kegelapan. Tidak ada lampu di rumah, anak-anak sulit belajar di malam hari, dan usaha perdagangan terbatas. Tetapi sekarang, semuanya berubah. Kami bisa menyalakan lampu dan melakukan aktivitas harian dengan lebih baik,” ujar Ahmad dengan penuh harap.

Bukan hanya itu, hadirnya listrik juga membawa berbagai manfaat bagi masyarakat desa Nanga Sebintang. Masyarakat kini bisa menonton televisi, menggunakan alat elektronik, dan mengoperasikan peralatan rumah tangga yang membutuhkan daya listrik. Selain itu, sektor usaha juga turut berkembang, dengan adanya akses listrik, beberapa warung dan toko di desa ini dapat membuka usaha hingga malam hari. Hal ini berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Pemerintah desa tersebut berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur listrik di daerah terpencil seperti desa Nanga Sebintang. Program tersebut menjadi bagian dari upaya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah itu.

Diharapkan, hadirnya listrik di desa-desa terpencil ini akan memberikan harapan dan kemudahan bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Semoga keberadaan listrik desa akan membawa dampak positif yang berkelanjutan dan masyarakat desa Nanga Sebintang dapat menikmati manfaatnya dengan baik.

Kades desa Nanga Sebintang David Disel menyampaikan kepada warga bahwa perjuangan dalam mendapatkan jaringan listrik sudah di lakukan jauh sebelumnya dari jaman alm kades HS.Nandung vendor yang di tunjuk beliau adalah Ansory namun tidak membuahkan hasil serta dilanjutkan oleh pak Heri belum juga ada hasilnya. Belajar dari pengalaman tersebut pada tahun 2022.

“Bersama saudara Aboy mereka datang ke PLN Pontianak beberapa desa serta pak camat untuk menyampaikan keinginan warga desa sebintang untuk dapat menikmati penerangan seperti desa desa lainnya yang ada di Kapuas hulu, dan kini perjuangan tersebut sudah terbukti dengan adanya tiang listrik, kabel induk sudah masuk ke desa serta instalasi juga sudah di pasang di rumah warga.” Ungkap David.

Aboy selaku vendor pemasangan instalasi menyampaikan kepada warga bahwa progres sudah hampir selesai sekitar 90 % sudah rampung kini kita hanya menunggu tim dari PLN Rayon Sanggau UP2 dan UP3, khususnya tim UP3 yang menangani pembebasan lahan, mereka akan meninjau ke lokasi kira kira apa masih ada kendala
Di lapangan ketika arus listrik di aktifkan kalau masih ada kendala mereka akan meminta masyarakat untuk membersihkan lahan sekitar yang di lewati jaringan listrik tersebut, kalau UP3 mengatakan tidak ada masalah lagi dalam hitungan Minggu KWH akan terpasang di rumah konsumen, tentu secara otomatis kalau KWH sudah terpasang akan langsung menyala. ujar Aboy.

Perwakilan PT. Semilter kalbar
saudara Hamdani sebelum terpasangnya kWh di rumah warga ada beberapa langkah yang harus di lakukan oleh vendor dulu yakni pertama menerbitkan yang namanya NIDI merupakan nomor identitas yang di keluarkan kementerian ESDM untuk instalasi listrik yang sudah terpasang di rumah warga sebagai proses untuk pemasangan baru. Setelah NIDI selesai maka akan terbit yang namanya sertifikat Laik Operasi (SLO) dengan keluarnya SLO di rumah pelanggan berarti registrasinya sudah ber-SNI dan bersertifikat.

Harapan warga masyarakat kepada pemerintah yakni BUMN pihak PLN khususnya UP3 untuk segera melakukan pengecekan ke lapangan apa saja kendala yang masih ada di lapangan sehingga warga bisa melakukan penyiangan lahan supaya listrik ke desa sebintang bisa segera di aktifkan. ( Tim )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *