SINTANG | Pojokkalbar.com-
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sintang meluncurkan program pelatihan komputer dan bahasa Inggris sebagai bagian dari Kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Tahun 2025. Kegiatan ini dimulai pada 10 Mei dan akan berlangsung hingga 21 Juni 2025, dengan jadwal pelatihan berlangsung satu hingga dua kali per minggu.
Program ini menyasar peningkatan keterampilan dasar digital serta kemampuan komunikasi dalam bahasa asing, yang dianggap semakin penting dalam menghadapi dinamika dunia kerja dan pendidikan modern.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sintang, Setina, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret perpustakaan dalam memperluas perannya dari sekadar tempat membaca menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.
> “Kegiatan ini kita jadwalkan pertemuan satu kali dalam satu minggu, ada yang dua kali pertemuan dalam satu minggu,” kata Setina saat ditemui di Sintang, Jumat (16/5/2025).
Menurut Setina, literasi dewasa ini tidak hanya berkutat pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital dan bahasa asing yang dibutuhkan dalam dunia modern yang makin terhubung secara global.
> “Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk menggunakan teknologi dan memahami bahasa asing sebagai alat pembuka wawasan,” ujarnya.
Pelatihan ini dilaksanakan di ruang perpustakaan daerah dan difasilitasi oleh pengajar profesional yang memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi serta penguasaan bahasa Inggris. Peserta terdiri dari pelajar, pemuda, dan anggota masyarakat umum yang tertarik meningkatkan keterampilan mereka secara gratis.
Antusiasme peserta, menurut pantauan dinas, terlihat dari tingkat kehadiran yang tinggi dan semangat belajar yang konsisten. Sejumlah peserta bahkan mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan komputer secara formal.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berharap, melalui program ini, masyarakat dapat semakin melihat perpustakaan sebagai ruang pembelajaran sepanjang hayat yang terbuka dan inklusif.
> “Kami berharap program ini dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, serta membantu mereka dalam mencapai tujuan hidup yang lebih baik,” tambah Setina.
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan program nasional yang diinisiasi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dengan tujuan menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal. Kabupaten Sintang menjadi salah satu daerah yang aktif menjalankan inisiatif ini sejak beberapa tahun terakhir.(red)