Sintang | Pojokkalbar.com-
Wakil Bupati Sintang Melkianus Mengatakan untuk mengatasi inflasi di kabupaten tersebut pemerintah daerah melalui instansi-instansi, organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait dengan melakukan langkah-langkah dan upaya-upaya untuk menekan angka inflasi.
“Segala cara sudah kita lakukan baik operasi pasar, kita juga minta setiap OPD untuk menanam cabe juga masyarakat menanam disetiap rumah supaya melakukan penanaman cabai di setiap rumah. Terutama para pimpinan OPD supaya paling tidak bisa membantu menurunkan inflasi.”ucapnya pada Sabtu, (14/1/2023)
Upaya yang dilakukan dinas terkait luar biasa, memang situasinya masih sulit tetapi pemerintah tetap berusaha semaksimal mungkin.
Terkait bibit, sejauh ini masih secara mandiri dan belum ada bantuan dari pemerintah.
“Kalau saya sudah memulai dan bibitnya beli sendiri, dirumah saya sudah ada karena memang harus saya memulai dulu agar para pimpinan OPD bisa melaksanakan semua, ” Ucapnya.
Sementara Kepala Disperindagkop dan UMK Sintang Arbudin mengatakan meski ada program yang belum tergarap namun, pihak pemerintah daerah kabupaten Sintang telah berhasil menekan angka inflasi sebesar 6,5 persen yang awalnya 8 persen dan masih berupaya menurunkan angka inflasi hingga 5 persen.
Dalam Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sintang inflasi melibatkan TNI, Polri, Bulog, Ketahanan Pangan, Disperindagkop dan UKM dan Bidang Ekbang.
“Yang perlu dimonitor secara terus menerus yaigu kaitan imbauan bapak Bupati agar masyarakat menanam produk-produk yang memicu penekan angka inflasi terutama cabai, sudah ada surat edaran dan sudah diumumkan, ketika dimulai November lalu penanamannya maka sekarang sudah mulai panen ,”ucapnya.
Selain itu kata Arbudin langkah kedua yang rutin dilakukan dengan monitoring pasar itu untuk memantau kenaikan harga sembako, terlebih saat ini menjelang hari raya imlek , pihaknya bersama TPID terus monitoring harga pasar dengan melakukan Sidak bersama semua pihak ke agen maupun sub agen terutama ketersediaan sembilan bahan pokok ini.
“Kemudian kami bersama tim juga rutin melakukan Sidak ke agen dan sub agen terutama monitor soal ketersediaan sembilan bahan pokok, ” Pungkasnya.(red)