SINTANG | Pojokkalbar.com-
RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang mengadakan pelatihan untuk 30 petugas medis dalam penerapan Early Warning System (EWS), Code Blue System, dan Code Red System. Pelatihan ini bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan meningkatkan responsivitas tenaga medis dalam menangani situasi darurat.
Direktur Utama RSUD, Ridwan Tony Hasiholan Pane, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
“Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk membangun keterampilan praktis dalam menghadapi keadaan darurat yang dapat terjadi kapan saja di rumah sakit,” ujar dr. Pane.
Early Warning System adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang mungkin mengalami penurunan kondisi kesehatan dengan cepat, sehingga langkah-langkah preventif dapat diambil sebelum situasi semakin memburuk. Sementara itu, Code Blue System digunakan untuk menangani kondisi henti jantung, dan Code Red System difungsikan untuk situasi kebakaran atau keadaan darurat lainnya.
Pelatihan ini melibatkan simulasi dan latihan praktik langsung, di mana peserta berkesempatan untuk berinteraksi dengan perangkat medis serta mengikuti skenario penanganan kasus darurat. Dengan pelatihan ini, diharapkan semua petugas dapat bekerja sama secara efektif dan efisien dalam situasi kritis.
“Keberhasilan pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan respons tenaga medis. Kami percaya bahwa dengan pelatihan ini, tenaga medis kami akan lebih siap dalam menghadapi segala tantangan yang ada,” tambah dr. Pane.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi petugas medis RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang dan pada gilirannya akan memperbaiki keselamatan serta kenyamanan pasien di rumah sakit.
‘Soal pelatihan soft skil kedepan sama disamping melalui arahan kita sampaikan persuasif, diskusi, kedepan nanti ada pelatihan sof skil, kita kerjasama ESQ kita akan canangkan. Kedepan tidak hanya cukup keterampilan lapangan, butuhn juga sof skil empati tanggungjawab. Kita akan lakukan juga, ” Ulasnya.
Dengan langkah-langkah yang diambil, RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Sintang dan sekitarnya.
Sementara itu dr. Kasino pihak panitia menyatakan pihaknya memberi pelatihan petugas RSUD ini dengan menggandeng pelatih dari Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118 Foundation : 118 Emergency Ambulance Service Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia. Yang diketuai oleh Ns.Delvi Yanto.
“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menyiapkan seluruh komponen rumah sakit, khususnya tenaga medis untuk memiliki keterampilan dalam melakukan resusitasi jantung dan paru dengan kualitas yang tinggi, tetapi juga memberikan rekomendasi dan pendampingan rumah sakit untuk terbentuknya Early warning dan code blue system yang optimal, ” Katanya.
Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu menerapkan Early Warning System dan Code Blue System
Bagi Dokter Umum IGD, Perawat, Bidan
Diantaranya 2 Orang dokter umum, 26 perawat, 2 bidan, kegiatan yang digelar mulai 11 – 14 November 2024 di Aula CU Keling Kumang Sintang.
” Pelatihan ini adalah kelanjutan dari pelatihan sebelumnya. Jadi kita lanjutkan dengan pelatihan dimana kita memberikan instrumen yang sederhana dan kongkrit terhadap keadaan kondisi pasien. Begitu kondisi pasien memburuk kita deteksi cepat dengan instumen ini. Jadi perawat kita bekali keterampilan itu sehingga mutu pelayanan kita dan pencegahan kematian akan menurun.” Kata Kasino.
Dengan pelatihan tersebut Tentunya akan lebih baik dalam melayani pada masyarakat. Dia harapkan pelayanan makin meningkat. (RED)