Sintang|Pojokkalbar.com-Kelangkaan BBM jenis pertalite kembali menjadi permasalahan bagi masyarakat kabupaten Sintang. Banyak pengguna kendaraan bermotor mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar tersebut di sejumlah pompa bensin.
Salah seorang pengguna kendaraan, Sriyani mengaku sudah beberapa kali kehabisan pertalite dalam beberapa minggu terakhir.
“Sulit sekali mendapatkan pertalite. Saya sudah mencoba beberapa pompa bensin (SPBU) di sekitar tempat tinggal saya namun selalu saja kosong, tapi anehnya disekitar SPBU berjamur pengecer kan lucu, lalu mana yang kata BBM bersubsidi ?” Tanya dia kesal.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh pengguna kendaraan lainnya, Bambang penjual sayur keliling, mengatakan bahwa dia harus rela mengantri dalam waktu cukup lama untuk mendapatkan pertalite.
“Saya harus menunggu setidaknya 30 menit hanya untuk mengisi tangki kendaraan saya dengan pertalite. Sangat merepotkan,” keluhnya.

Sementara Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan PT. Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang berhasil dihubungi Pojokkalbar.com Rabu (20/9/2023) menyatakan bahwa sejak bulan Juni memang terjadi penyusutan di wilayah terminal Sintang sehingga penyaluran BBM di wilayah Sintang menjadi terhambat.
“Sejak bulan Juni memang terjadi penyusutan di wilayah terminal Sintang sehingga penyaluran BBM di wilayah Sintang menjadi terhambat. tapi kami sampaikan juga bahwa Pertamina telah melakukan alih suplai dari terminal BBM Sanggau dan juga terminal Pontianak untuk menyuplai ke wilayah Sintang.” Kata Arya Yusa Dwicandra.
Sebenarnya lanjut dia, kalau untuk stok sendiri aman hanya saja memang untuk BBM di wilayah kota Sintang dan sekitarnya ini menjadi sedikit memakan waktu yang lebih lama atau jedanya menjadi lebih lama karena memang harus ahli suplai dari terminal BBM Sanggau dan juga Pontianak.
“Tapi kami pastikan bahwa stok itu tetap aman hanya saja memiliki jeda waktu yang cukup lebih lama dari pada sebelum- sebelumnya.” Ujarnya.
Terkait dengan kuota pertalite di wilayah Sintang saat ini sudah di suplai sebanyak 62 persen dari total kuota sebanyak 58.970 Kilo Liter dan realisasinya per september sekitar 36.628 kilo liter, artinya sudah 62 persen tersalurkan.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak panik buying karena stok tetap terjaga hanya saja memang jeda waktu distribusi menjadi lebih lama karena hingga saat ini penyusutan di sungai masih terjadi.” Pungkasnya.(red)