Dari kiri Dirut RSUD Ade M.Djoen Sintang dr. Ridwan Pane dan Kabid P2 Dinkes Darmadi

Kasus DBD di Sintang Mewabah, RSUD ambil Langkah antisipasi

Diposting pada

Sintang | Pojokkalbar.com-
Rumah Sakit Ade. M. Djoen Sintang melakukan penambahan bad dan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut.

Menurut Dinas Kesehatan setempat, jumlah kasus DBD telah mengalami peningkatan hingga 311 dan 5 orang meninggal dunia, data tersebut tercatat dari bulan Januari-September 2023. Oleh karena itu, RSUD setempat bergerak cepat dengan menambah kapasitas tempat tidur di ruang perawatan, guna memastikan bahwa pasien dengan DBD dapat menerima perawatan yang memadai.

Selain penambahan tempat tidur, RSUD juga melakukan langkah- langkah antisipasi lainnya, seperti meningkatkan persediaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk perawatan pasien DBD. RSUD juga menyiapkan tenaga medis yang siap sedia untuk merawat pasien dengan DBD.

“Selain penambahan bad di ruang rawat anak, kami juga menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan mengingat pasien DBD didominasi usia anak, ” Beber Direktur RSUD Ade. M. Djoen Sintang, dr. Ridwan Pane Kamis (21/9/2023).

Selain itu, RSUD juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara pencegahan DBD. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit tersebut, dengan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menghilangkan tempat atau benda yang bisa menjadi sarang nyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur.

Ditambahkanya bahwa pihaknya siap untuk menghadapi peningkatan kasus DBD dan memberikan pelayanan terbaik bagi pasien yang membutuhkan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kasus DBD dan segera mendapatkan perawatan jika mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan munculnya ruam pada kulit.

“Kami juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Kesehatan dan masyarakat, dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat serta mencegah penyebaran penyakit-penyakit menular seperti DBD.” Ulasnya.

Sementara Darmadi, Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sintang menyatakan pada Minggu ke 36 posisi kasus 301 tapi di saat ini kan sudah menginjak ke minggu 37 itu sudah ada 311 kasus 5 diantaranya meninggal untuk kasus terbanyak Kecamatan Sintang.

“Paling tinggi yaitu di wilayah Puskesmas Sungai Durian yakni 92 kasus 3 meninggal, kemudian Tanjung Puri 67 kasus, Sepauk 43 kasus 2 diantaranya meninggal. Pekan lalu , ini tentunya kita harus selalu waspada jika ada anaknya demam  segeralah lakukan pemeriksaan ke laboratorium,” Kata Darmadi.

Jika kondisinya demikian orang tua mesti hati-hati anak harus dikasih obat penurun panas dan juga makan minumnya harus tetap diberikan diberikan yang terbaiklah makanan, karena pada prinsipnya bahwa demam berdarah ini adalah imunitas tubuh yang harus dijaga, berbagai upaya yang di lakukan Puskesmas dimanapun tetap harus melakukan PSN kepada masyarakatnya di setiap minggunya.

“Puskesmas bersama masyarakat mesti intens dan secara berkala mengatasi DBD dengan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).” Pesannya.

Dinas Kesehatan setempat telah melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang intensif. Petugas medis telah melakukan fogging di sejumlah lokasi yang dianggap rentan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vaktor penyebab DBD. Selain itu, pendidikan dan sosialisasi tentang cara mencegah DBD juga dilakukan kepada masyarakat.

Walaupun upaya pencegahan tersebut telah dilakukan, namun jumlah kasus DBD masih terus meningkat. Hal ini menjadi perhatian serius kedua belah pihak, baik pemerintah setempat maupun masyarakat.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *