Sintang | Pojokkalbar.com –
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Junaidi Abdilah mengatakan saat ini APERSI fokus kepada pembangunan perumahan MBR dan fokusnya kepada masyarakat yang belum memiliki rumah ini yang diutamakan. Katanya saat menghadiri Pelantikan Korwil APERSI Kapuas Raya di Sintang, pada Sabtu, (17/12/2022).
Dikatakanya secara nasional APERSI 2021 telah membangun 2100 unit rumah berdasarkan catatan PUPR.
“Untuk APERSI secara nasional 2021 alhamdulillah bisa mencapai sangat tinggi sekali, ” Bebernya.
Harapanya di Kalimantan Barat dapat mengejar mewujudkan 1 juta rumah layak huni.
“Saya harapkan kepada para pengurus yang baru untuk berpartisipasi, bagaimana dapat merumahkan masyarakat Kalbar yang betul-betul membutuhkan rumah karena ini merupakan salah satu program mensejahterakan rakyat , dari rumah untuk negara.” Harapnya.
Kaitan harga rumah kurun waktu 5 tahun tidak mengalami penyesuaian, lantaran covid -19 yang melanda dunia ini termasuk Indonesia, dengan adanya belum penyesuaian ini maka itu akan mengakibatkan pengembang tidak lancar, karena tidak sesuai nya harga tanah harga material yang naik signifikan tetapi pemerintah belum menyesuaikan itu.
Dua tahun kita maklumi karena masa pandemi covid -19 tapi sekarang covid sudah melandai dan diharapkan pemerintah segera menyesuaikan.
“Kemarin PP nya sudah keluar dan sudah ditandatangani oleh Presiden tinggal tunggu Permennya, insya Allah diawal tahun depan itu sudah di operasional kan, “ujar Junaidi.
Rumah KPR bersubsidi ini rumah pertama, artinya bagi keluarga baru dan masyarakat yang belum memiliki rumah.
“Untuk memiliki rumah KPR itu ada syarat tertentu yang utamanya bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, harapan kita pemerintah daerah setempat harus mensuport , karena ini dalam rangka mewujudkan program pemerintah pusat yaitu program sejuta rumah, sebab itu terkait perijinan, saya harap pemerintah daerah kabupaten Sintang melalui dinas terkait baik itu Pertanahan, BPN untuk dapat mempermudah mengurusnya instansi lainya termasuk perbankan untuk masyarakat kecil untuk dipermudah dalam pembiayaan termasuk listrik.” Tegasnya.
Secara nasional dikatakan Junaidi masih banyak permasalahan, tetapi untuk di Sintang pihaknya belum terima laporan, “sejauh ini masih aman nanti agar dilakukan investigasi oleh temen-temen pengurus APERSI, ” Timpalnya.(red)