IBI Sintang Gelar Muscab VIII, Refleksi 74 Tahun Pengabdian Bidan

Diposting pada

SINTANG | Pojokkalbar.com-
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pengurus Cabang Kabupaten Sintang menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VIII sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 IBI, Sabtu (2/8/2025), di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sintang. Kegiatan ini diikuti sekitar 250 peserta yang terdiri dari anggota IBI, mitra kerja, organisasi profesi, serta tamu undangan dari unsur pemerintahan.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas dedikasi para bidan yang selama ini menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di daerah.

“Bidan adalah garda terdepan, terutama di wilayah terpencil. Mereka bukan hanya membantu proses persalinan, tetapi juga menjadi pendamping dan penggerak perubahan di masyarakat,” ujar Ronny.

Ketua PC IBI Kabupaten Sintang, Yuli Sri Ayu, menekankan bahwa usia ke-74 IBI bukan sekadar perayaan simbolik, melainkan menjadi momentum reflektif untuk memperkuat komitmen profesi. Ia menegaskan bahwa profesi bidan adalah panggilan jiwa yang tidak luntur oleh perubahan jabatan atau tempat tugas.

“Dimanapun kami ditempatkan, kami tetap bidan. Bahkan ketika tugas formal telah berpindah, semangat dan identitas kami sebagai bidan tetap melekat hingga akhir hayat,” ujarnya, sembari menuturkan kisah pengabdian bidan di desa yang harus menolong persalinan di tengah malam atau mengantar pasien dengan sepeda motor di medan sulit.

Ketua Panitia pelaksana kegitan , Eriyanida, menjelaskan bahwa Muscab ini menjadi sarana evaluasi program kerja, penyusunan arah kebijakan organisasi, dan pemilihan pengurus baru untuk periode lima tahun ke depan. Dalam rangkaian kegiatan, panitia juga melaksanakan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) secara gratis, bekerja sama dengan
Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DKBPP & PA).

Sementara itu, Ketua PD IBI Kalimantan Barat, Maryani, menyoroti pentingnya peran bidan dalam memastikan hak-hak kesehatan reproduksi perempuan tetap terpenuhi, termasuk dalam kondisi krisis seperti bencana atau pandemi.

“Dengan kompetensi dan pengabdiannya, bidan menjadi sosok kunci dalam sistem pelayanan kesehatan. Bahkan di daerah yang sulit dijangkau, mereka hadir membawa harapan,” kata Maryani.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartius, turut memberikan perhatian terhadap isu stunting yang masih menjadi tantangan di daerah. Ia meminta para bidan untuk fokus pada pencegahan sejak masa kehamilan dengan memberikan edukasi gizi kepada para ibu.

“Sebagian besar kasus stunting bermula dari kehamilan yang tidak ditunjang asupan gizi memadai. Ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk para bidan, untuk memastikan bayi lahir dalam kondisi sehat,” ujarnya.

Melalui Muscab ini, IBI Kabupaten Sintang diharapkan dapat merumuskan program-program strategis yang adaptif terhadap dinamika zaman. Dengan sinergi lintas sektor dan penguatan internal, organisasi diharapkan semakin profesional, solid, dan mampu menjawab tantangan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah Sintang.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *