Sebelah kiri Paola kawan FYF saat menunjukkan foto korban mengenakan baju seragam sekolah, kiri Erwin Siahaan PH keluarga korban

Erwin: Duga Kematian YFY ada Unsur Penganiayaan

Diposting pada

Sintang | Pojokkalbar.com
Kasus kematian YFY (17) warga Dusun Sungai Tembaga. Desa Tanjung Baung, Kecamatan Ketungau Hilir, yang meninggal di ruang karaoke Angel Hall and Lounge di Komplek Hotel My Home, Sintang pekan lalu penuh misteri.

Sebab itu Tim PH dari keluarga korban Erwin Siahaan SH, dan Jefri Nababan SH,MH
Dari Kantor Advokat ERWIN SIAHAAN SH & PARTNERS mendatangi Polres Sintang untuk berkoordinasi.Rabu,(26/7/2023)

“Kita datang selaku penasehat hukum keluarga korban untuk koordinasi dengan pihak penyidik Polres Sintang.
Sejauh mana upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh tim penyidik atas peristiwa yang terjadi pada saat itu,” beber Erwin pada media ini di Polres Sintang.

Pihaknya menanyakan ke pihak penyidik, apa saja yang menjadi dasar penyebab kematian YFY ini, di posisikan di Unit Res Narkoba.

“Dan kita menanyakan kepada pihak penyidik apa yang menjadi dasar ini kasus didisposisikan di unit narkoba. kami juga menekankan dengan adanya dugaan lebam-lebam di bagian tertentu ini ada dugaan kami mengarah ke penganiayaan atau benturan benda tumpul.” Katanya.

Erwin berharap kasus tersebut akan menjadi atensi, bagi penyidik pastinya lebih kepada hasil autopsi.

“Mudah-mudahan ini menjadi atensi buat penyidik lebih pastinya hasil autopsi nanti mohon bersabar. Ini akan jadi satu hal menjadi jawaban atas pertanyaan – pertanyaan publik terkait apa yang menjadi penyebab kematian korban. Tetapi kami akan terus mengupdate perkembangannya,” Ujar Erwin.

Selaku Penasehat Hukum keluarga korban pihaknya berencana akan menelusuri kebenaran penyebab kematian korban.

“Terkait kasus kematian korban, kami akan melakukan penelusuran dengan menemui pihak rumah sakit. Dalam kematian sesuai kompetensi penyebab kematian yang juga menjadi pertanyaan kita karena dalam keterangan surat kematian itu menyatakan korban tiba di rumah sakit dalam keadaan ninggal,artinya secara dari waktu atau penyebab tentu dengan kompetensi pihak rumah sakit sudah bisa menduga atau menyimpulkan ke arah mana perkembangan kasus ini dalam waktu dekat ini kami juga akan meninjau ke TKP , kita akan surati pihak management THM untuk kita lakukan follow up dimana kejadian tersebut terjadi,”bebernya lagi.

Dia akan memastikan apakah TKP tersebut steril atau tidak, karena kabar yang ia terima tempat tersebut di garis polisi setelah beberapa hari kejadian.

“Kita mau mamastikan apakah di TKP sudah dilakukan sterilisasi karena menurut informasi yang saya dapat bahwa sterilisasi tempat itu selang beberapa hari setelah peristiwa itu terjadi , jadi atas  Locus Delicti  dari pada peristiwa itu tidak rusak , mudah-mudahan tempat itu tidak dipergunakan agar tidak menjadi kendala dalam proses pengungkapan kasus ini,” kata Erwin.

Menurut Erwin keterangan dari ibu korban bahwa ada ditemukan lebam bagian tengkuk, lengan sebelah kanan dan kiri, dada dan luka di pelipis sebelah kanan pipi juga ada lebam itu keterangan dari ibu kandung korban.imbuhnya.

Sementara Erminawati ibu korban mengatakan jenazah anaknya saat dibawa pulang dalam kondisi kepalanya sudah di tali, tengkuk lebam , kedua lengan, dada dan pipi, serta ada luka diatas alis sebelah kanan.

“Kepalanya sudah ditali, setengah hampir setengah badanya lebam, terus ada luka diatas alis sebelah kanan, saat saya tanya katanya untuk memasukkan formalin karena ditutup plaster warna putih saya takut mau ngupasnya,” tuturnya sambil menangis. (red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *