Edi : Gathering Bidan Koordinator Andalan: Acara Inspiratif oleh PC IBI Sintang

Diposting pada

SINTANG | Pojokkalbar.com-
Pengurus Cabang (PC) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sintang menggelar acara penting, Gathering Bidan Koordinator Andalan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para bidan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edi Harmaini, memberikan tanggapannya terkait kegiatan ini. Menurutnya, acara seperti Gathering Bidan Koordinator Andalan sangat penting dalam meningkatkan koordinasi antar bidan di Kabupaten Sintang. Edi Harmaini menjelaskan bahwa IBI memiliki peran strategis dalam memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kebidanan.

“Dengan adanya acara ini, diharapkan IBI dapat menjadi ujung tombak dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di daerah ini. “Saya berharap para peserta dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari acara ini untuk kemajuan pelayanan kesehatan di Kabupaten Sintang,” ujar Edi Harmaini.

Acara tersebut turut dihadiri oleh pu
65 an Bidan Praktik Mandiri dari berbagai wilayah di Kabupaten Sintang. Mereka berkesempatan untuk memperluas jaringan, bertukar informasi, dan mendiskusikan berbagai isu terkini dalam dunia kebidanan.

Gathering Bidan Koordinator Andalan ini juga diisi dengan sesi diskusi, workshop, dan presentasi terkait inovasi dalam pelayanan kesehatan. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan selama acara tersebut.

Acara berlangsung dengan meriah di Aula Hotel Bagoes, Jalan Dharma Putra, Baning Kota Sintang pada Jumat, (11/10/2024). Para peserta hadir dengan semangat dan antusiasme tinggi untuk berbagi pengalaman, pengetahuan terkini, serta strategi terbaik dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Koordinator Bidan Ranting Sintang Bidan Sri Hariyati, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut mengambil judul gathering bidan koordinator andalan dengan jumlah peserta 65, acara yang digelar sehari itu di sponsori oleh PT DKT Andalan Indonesia.

” Dengan adanya sport dari PT DKT Andalan Indonesia. Ini saya berharap dapat bermanfaat bagi kawan-kawan Bidan yang membuka praktik Mandiri, “ucap Sri.

Dalam sambutan pembukaan, Ketua Pengurus Cabang IBI Kabupaten Sintang Yuli Sri Ayu menekankan pentingnya peran dan kontribusi bidan-bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat. Diskusi-diskusi yang digelar juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bidan-bidan dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

“Dengan terselenggaranya acara ini, kami berharap bahwa para Bidan Praktek Mandiri di Kabupaten Sintang dapat semakin menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan menjadikan diri mereka sebagai Andalan Pilihan Perempuan Indonesia di bidang kesehatan,” ujar Ayu.

Ketua PC IBI Kabupaten Sintang Yuli Sri Ayu senang rasanya difasilitasi oleh produk Andalan, yang memiliki sehingga dapat membantu pula kepada Bidan praktik mandiri.

“Dengan demikian saya berharap kepada Bidan semua kita memanfaatkan agenda kali ini untuk meningkatkan kapasitas sebagai Bidan, ” Harap Ayu.

Kesempatan itu juga Ayu memperkenalkan beberapa tamu penting yang turut jadi narasumber pada kegiatan itu baik Ketua IBI provinsi Kalbar maupun Pusat Jakarta.

Ayu mengingatkan kepada Bidan Praktik Mandiri untuk memenuhi standarisasi legalitas dan peningkatan pelayanan salah satunya Bidan harus S1 dan bersertifikasi profesi. Karena menurutnya jika tidak terpenuhi maka pada tahun 2026 mendatang Bidan Praktik Mandiri tidak boleh beroperasi.

“Hal ini merupakan tuntutan dari undang- undang
kesehatan no 17 tahun 2023 yang
menyebutkan bahwa pada tahun 2026, bidan
dengan lulusan Diploma III Kebidanan tidak
dapat melaksanakan praktek mandiri bidan.
Serta bidan profesional adalah bidan
dengan jenjang pendidikan sarjana serta
profesi.”beber Ayu di setiap kesempatan.

Ayu berharap kepada peserta yang hadir kaitan hal itu untuk dijadikan bahan diskusi karena legalitas bidan untuk praktek Mandiri itu akan dicabut bagi yang pendidikannya masih D3 ini akan menjadi masalah baru di Kabupaten Sintang khususnya karena ada 60 praktek Mandiri bidan yang ini berpotensi sebagai layanan data untuk pertolongan pertama.

“Legalitas bidan tidak sesuai dengan standar pendidikan maka yang kami khawatirkan itu akan ada overload persalinan di rumah sakit sedangkan pembiayaan BPJS untuk persalinan normal itu tidak bisa, Artinya selama ini Praktek Mandiri Bidan lah yang mem fasilitasi persalinan normal yang ada di kota Sintang, khawatiran kami dan memang PMD juga seperti pendapatan tambahan untuk teman-teman sepertinya Jangan sampailah karena pendidikan mereka harus dipaksa tutup oleh regulasi ini yang menjadi motivasi kami sebagai Pengurus Cabang IBI untuk memperjuangkan 700 sekian teman-teman bidan yang belum sebenarnya ini sudah 2 tahun, ” Kata Ayu.

Diharapkan, kehadiran acara seperti ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang di Sintang. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *