Bupati Sintang: “Sisihkan Sedikit, Dampaknya Besar untuk Kesehatan Masyarakat”

Diposting pada

SINTANG | Pojokkalbar.com-
Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tuberkulosis (TBC) di tingkat desa. Ia mengingatkan bahwa persoalan kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

Hal itu disampaikan Bupati Bala saat meluncurkan Program Desa Sehat Siaga TBC Kabupaten Sintang, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sintang, Selasa (11/11/2025). Kegiatan tersebut dihadiri ratusan kepala desa, kader kesehatan, camat, serta jajaran Dinas Kesehatan dari kabupaten hingga provinsi.

Dalam sambutannya, Bupati Bala menyampaikan pesan yang bernada reflektif dan penuh empati. Ia menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami sakit TBC, dan dari pengalaman itu, ia memahami betapa berat dampak penyakit menular tersebut.

“Yang paling penting, meskipun dana kita sedikit, sisihkanlah sedikit untuk kesehatan, karena dampaknya besar bagi masyarakat. Saya sendiri pernah kena TBC. Jadi saya tahu bagaimana rasanya. Waktu itu saya isolasi diri di rumah karena takut menularkan kepada orang lain,” ungkap Bala.

Menurut dia, pengalaman pribadi itu menjadi pelajaran penting agar pemerintah daerah, camat, hingga kepala desa memiliki kepedulian yang sama terhadap upaya pencegahan penyakit menular.

“Kita semua perlu bekerja sama, terutama para camat dan kepala desa yang menjadi ujung tombak pemerintahan di lapangan. Sampaikan pesan kesehatan ini kepada masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga menyinggung berbagai tantangan lain di lapangan, seperti maraknya penyalahgunaan narkoba dan masih adanya kasus HIV di beberapa wilayah perbatasan. Ia meminta agar seluruh pihak menjadikan momentum peluncuran program ini sebagai pengingat untuk bersama memberantas berbagai penyakit sosial tersebut.

“Saya pinjam momentum ini, karena jarang juga bisa kumpul dengan kepala desa sebanyak ini. Ada kasus narkoba, HIV, bahkan penyalahgunaan obat. Itu semua merusak masyarakat kita. Mari kita berpartisipasi memberantasnya,” kata Bala.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa program pemerintah pusat seperti makan bergizi gratis, program merah putih petani, dan Desa Sehat Siaga TBC tidak akan berhasil tanpa dukungan dari bawah. Ia menekankan pentingnya kesiapan data dan kolaborasi antarinstansi.

“Dari 14 kabupaten di Kalimantan Barat, baru enam yang menjadi lokus program ini. Artinya, kalau kita tidak berangkat dari data dan kerja sama, kita tidak akan terpilih. Data sangat menentukan,” tuturnya.

Bupati juga menyoroti kondisi di desa-desa yang masih menghadapi kendala infrastruktur dan keterbatasan tenaga kerja. Namun, ia optimistis jika para kepala desa mampu memberdayakan potensi yang ada di wilayahnya.

“Jangan menunggu diri kita yang bisa, tapi manfaatkan orang-orang yang mampu di sekitar kita. Jangan merasa tidak bisa lalu diam. Kadang memang saya bicara agak keras, tapi maksudnya supaya kita sadar dan bergerak,” katanya dengan nada tegas.

Ia menutup pesannya dengan ajakan sederhana namun kuat: agar semua pihak menjalankan apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat dan daerah secara konsisten.

“Saya rasa pesan ini singkat, tapi bisa dipahami. Jalankan dengan sungguh-sungguh. Kalau ada yang tidak jelas, komunikasikan lebih lanjut. Kesehatan masyarakat tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *