Sintang, Pojokkalbar. Com
Geobag yang dipasang untuk penanganan banjir jangka pendek di Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar,
Menelan anggaran Rp. 28 miliar ternyata tidak berfungsi dengan semestinya dan tenggelam saat banjir hampir dua pekan kembali menggenangi kabupaten Sintang.
Geobag tersebut dibangun oleh Pemerintah pusat untuk penanganan banjir jangka pendek di Sintang dipasang di pinggir Sungai Melawi sepanjang 5,3 kilometer.
Menyikapi hal tersebut Ketua Komisi V DPR-RI Lasarus usai meninjau geobag mengatakan bahwa geobag tersebut saat ini sudah tenggelam, ” Semua itu sudah saya minta PU untuk merubah desainya karena kalau menggunakan desain geobag dan geotextile ini tidak bisa efektif, nantinya dijadikan tanggul saja, sebenarnya geobag juga berfungsi.” Tegas Politisi Partai PDIP ini.
Memang untuk mengatasi banjir ini tidak mudah jadi dikemudian hari permukaan air akan lebih tinggi dari permukiman, maka jika menggunakan sistem ini air masuk akan kita pompa keluar ada banyak pintu-pintu air itu teknisnya seperti di DKI banyak pintu-pintu air.
“Sekarang DKI menangani daerah-daerah yang lebih rendah dari laut maka akan dibikin dam seperti itu dari ujung ke ujung, dari mana posisi air yang lebih tinggi ke posisi yang kita hindari agar tidak terjadi banjir.” Ucapnya.
Seperti di sungai melawi ini hingga Denbekang semua sungai-sungai kecil diberi pintu-pintu air dibeberapa titik nanti ditempatkan pompa pembuangan jadi air yang tersangkut dibuang pakai pompa, air sungai tidak boleh masuk kedalam baru masalah ini akan selesai, “Kemarin sifatnya darurat jika bicara teknis saya bukan bidangnya tetapi saya sudah anjurkan bahwa geobag geotextile tidak pas, ini buktinya tadi saya cek dengan mengajak para kepala bidang dari kantor pusat Kementerian PU PR dengan melihat kondisi dilapanganya seperti apa, “katanya.
Namun demikian dirinya berterimakasih kepada pemerintah pusat telah memberi perhatian kepada Sintang, kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi.
“Kalau saya ini posisinya bagaimana supaya mereka bisa melihat dan memperbaiki, meskipun permasalahanya yang serupa bukan di Sintang saja semua daerah banyak yang mengalami hal yang sama, Sintang diperhatikan secara intensif karena ada kita disini, kalau tidak siapa lagi, “ujarnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sintang Melkianus terkait geobag dia katakan bahwa itu dibangun untuk penanganan banjir jangka pendek pada awal tahun lalu dan kurang efektif. Namun demikian kata dia Ketua Komisi V DPR-RI sudah meminta bidang teknis dari kementerian PU untuk menangani dengan hal lain secara teknis tidak menggunakan geobag lagi.
“Pemerintah kabupaten Sintang menyambut baik langkah yang akan dilakukan pemerintah pusat melalui Komisi V semoga segera terlaksanaterlaksana, ” Katanya.
Melkianus juga meminta bukan hanya dibagian yang terpasang geobag saja tetapi juga di jalan Merdeka depan pendopo Bupati Sintang yang kondisi tanahnya sudah menurun dan longsor.
“Kita minta dijalan depan pendopo Bupati Sintang yang longsor dan tanahnya menurun untuk dipasang penahan longsor sehingga jalan depan pendopo kondisinya bisa teratasi, ” Pungkasnya.(red)