Menu

Mode Gelap

Budaya · 11 Mar 2025 08:02 WIB ·

Gebrakan Aipda Syamsuri: Revitalisasi Situs Sejarah Kerajaan Sepauk di Sintang


 Gebrakan Aipda Syamsuri: Revitalisasi Situs Sejarah Kerajaan Sepauk di Sintang Perbesar

SINTANG | Pojokkalbar.com
Aipda Syamsuri, anggota Polres Sintang, telah meluncurkan inisiatif bersejarah dengan membangun kembali dan merawat situs peninggalan sejarah Kerajaan Sepauk yang terletak di Dusun Tebelian, Desa Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga untuk meningkatkan aksesibilitas ke area tersebut, yang diharapkan akan menarik minat wisatawan dan masyarakat luas.

Melalui hal ini, Aipda Syamsuri berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Revitalisasi situs sejarah ini meliputi perbaikan infrastruktur, penataan lingkungan sekitar, merenovasi makam-makam, juga membangun keraton, serta peninggalan sejarah lainya. Serta penyusunan rencana program edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya melestarikan sejarah dan budaya lokal.

Tindakan Aipda Syamsuri mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak.baik Kades Setempat maupun Temenggung Adat Dayak Kabupaten Sintang,serta pihak lainya.

Kepala Desa Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk, Johansah menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi upaya Aipda Syamsuri dan mendukung dalam menjaga warisan budaya kami. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk mengenalkan sejarah Kerajaan Sepauk kepada generasi muda dan menggerakkan ekonomi lokal melalui potensi pariwisata.” ucapnya pada media ini Senin, (10/3/2025).

Tidak hanya itu, juga memberikan dukungan penuh terhadap gerakan ini. Berbagai pihak meminta agar lebih banyak kegiatan serupa diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melestarikan situs-situs bersejarah di daerah mereka.

Johansah mengungkapkan kebanggaannya atas inisiatif yang dilakukan oleh Ipda Samsuri. “Kami sangat mendukung dan siap membantu semaksimal mungkin. Semoga upaya ini bisa mengembalikan kejayaan situs bersejarah di Kecamatan Sepauk ini dan menjadikannya sebagai daya tarik wisata di kabupaten Sintang,” katanya.

Gerakan ini menjadi contoh bahwa kepedulian terhadap sejarah tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dengan semangat gotong royong, diharapkan situs ini bisa kembali menjadi kebanggaan masyarakat dan generasi muda penerus bangsa.

“Memang betul situs ini sudah lama tak tersentuh dan dirawat oleh ahli waris, dan pemerintah juga mungkin tidak memiliki anggaran. Oleh sebab itu Kami sebagai Warga Sepauk mengucapkan terimakasih kepada Polri khususnya Polres Sintang yang sudah menggerakkan anggotanya untuk berkontribusi memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat sepauk, yang sudah membuka mata mengingatkan para kaula muda agar tidak lupa dengan Sejarah. ” Ungkap Kades.

Aipda Syamsuri mengungkapkan bahwa tindakan ini adalah bagian dari komitmennya untuk tidak hanya menjalankan tugas kepolisian, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan budaya di Sintang. “Saya berharap dengan adanya revitalisasi ini, masyarakat lebih mengenal dan mencintai sejarahnya sendiri. Mari kita jaga dan lestarikan warisan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita” Katanya

Lanjut Syamsuri bahwa sebagai bangsa yang besar, bangsa yang mengingat sejarah ketika kita lupa sejarah berarti kita lupa dengan bangsa, yang kedua ini untuk mengingat sejarah pemimpin tumbang anoi, adanya sejarah disini seperti arca, makam raja, batu telapak kaki, batu babi, batu siwa dan aji melayu dan masih banyak sekali prasasti sejarah di komplek tersebut yang dia real seluas 2 hektare ini awalnya tidak tersentuh puluhan tahun lamanya. Dengan campur tangan Syamsuri akhirnya situs tersebut mulai tersentuh.

Situs sejarah yang dimaksud adalah situs sejarah Kerajaan Sepauk dan makan Raja Laksamana Lang Laut yang merupakan raja sepauk yang tentunya memiliki nilai historis tinggi bagi masyarakat Sepauk. Sayangnya, akibat kurangnya perawatan dari ahli waris dan perhatian dari pemerintah , kondisi situs itu mengalami kerusakan bahkan sudah terkepung hutan rimba

Aipda Syamsuri merasa terpanggil untuk menyelamatkan peninggalan bersejarah Kabupaten Sintang tersebut. “Situs ini bukan hanya saksi sejarah, tetapi juga bagian dari identitas budaya kita. Jika dibiarkan terus rusak, kita akan kehilangan warisan berharga, dan anak muda sebagai penerus bangsa ini tidak akan tahu sejarah Sintang ini.” ujarnya.

Gapura pintu masuk area Situs Kuta Raja makam Raja dan Keluarga di Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk
Dengan menggandeng Pemerintah Desa Tanjung Ria, tokoh masyarakat, pemuda, dan masyarakat Desa Tanjung Ria, Aipda Syamsuri mulai mengorganisir aksi pembersihan area situs bersejarah tersebut yang diberi nama Area Situs Kuta Raja, Makam Raja dan Keluarga. Mulai dari renovasi makam raja yang sudah Laksamana Lang Laut yang sudah mengalami kerusakan, pembangunan akses jalan masuk makam dan jalan alternatif bagi masyarakat saat terjadi banjir.

Selain itu, Aipda Samsuri bersama dengan Masyarakat Sepauk berharap kedepannya, Situs bersejarah yang terbengkalai tersebut mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Sintang sebagai restorasi lebih lanjut.

Hal senada Juga disampaikan Temenggung Adat Dayak Kabupaten Sintang, FX Teruman, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapolri, Kapolda dan Kapolres Sintang khususnya kepada Aipda. Syamsuri yang sudah memberikan kepedulian terhadap situs bersejarah di kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Ipda Samsuri yang sudah rela berkontribusi untuk membangun makam tua ini, yang maka makam ini merupakan situs Sejarah makam raja laksamana Lang Laut, yaitu raja sepauk yang ikut serta membela kemerdekaan RI dan ikut terlibat dalam pertemuan di tumbang anoi tahun 1894 untuk mempersatukan masyarakat adat dayak dan adat melayu di wilayah kalimantan, ” jelas Teruman.

“Sekali lagi kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Polri yang sudah mendapat seorang anggota polisi yang memiliki kepedulian dan perhatian terhadap situs-situs budaya bersejarah yang selama ini belum tersentuh oleh pemerintah, “ucapnya.

Situs sejarah yang dimaksud adalah situs peninggalan sejarah Kerajaan Sepauk dan makam Raja Laksamana Lang Laut yang merupakan raja sepauk yang tentunya memiliki nilai historis tinggi bagi masyarakat Sepauk. Sayangnya, akibat kurangnya perawatan dari ahli waris dan perhatian dari pemerintah , kondisi situs itu mengalami kerusakan bahkan sudah terkepung
hutan rimba.

“Situs ini bukan hanya saksi sejarah, tetapi juga bagian dari identitas budaya kita. Jika dibiarkan terus rusak, kita akan kehilangan warisan berharga, dan anak muda sebagai penerus bangsa ini tidak akan tahu sejarah Sintang ini.” ujarnya.

Bukti sejarah berdirinya Kerajaan Sintang dapat ditelusuri melalui sejumlah benda peninggalan, seperti batu lingga yang bergambar Mahadewa dan arca Nandi di Desa Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk.(red)

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Antisipasi Banjir di Sintang: Pembangunan SCBD Diselaraskan di Atas Batas Banjir Besar 2021

22 Maret 2025 - 13:16 WIB

BPJS Kesehatan Cabang Sintang Pastikan Pelayanan Maksimal Selama Libur Idulfitri 1446

19 Maret 2025 - 04:47 WIB

Libur Sekolah Lebaran Idul Fitri 1446 H di Kabupaten Sintang Diperpanjang

19 Maret 2025 - 02:40 WIB

PT. BHA Gandeng Media Sintang Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan 1446 H

18 Maret 2025 - 04:50 WIB

400 Orang Ikut Tadarus Akbar ICMI Kabupaten Sintang

16 Maret 2025 - 02:33 WIB

SCBD Indonesia Grup Bangun Kawasan Ekonomi Baru di Kabupaten Sintang

12 Maret 2025 - 12:09 WIB

Trending di Sintang