SINTANG | Pojokkalbar.com-
Dalam upaya mensukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sintang gencar melakukan sosialisasi pemilu dengan menggunakan berbagai metode. Hal ini disampaikan oleh Endang Kusmiati, selaku komisioner KPU Sintang, pada Pojokkalbar.com- Sabtu, (9/11/ 2024).
Endang menjelaskan bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, terutama di kalangan generasi muda dan pemilih pemula. “Kami menyadari pentingnya edukasi pemilih untuk memastikan bahwa masyarakat memahami hak dan kewajibannya dalam pemilu. Oleh karena itu, kami menggunakan berbagai metode, seperti kampanye media sosial, seminar, dan dialog interaktif dengan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Endang, KPU Sintang juga melibatkan stakeholder lokal, seperti organisasi pemuda, lembaga masyarakat, dan sekolah-sekolah untuk menyebarluaskan informasi terkait proses pelaksanaan pemilu. “Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap informasi yang disampaikan dapat menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya partisipasi dalam pilkada,” Katanya.
KPU Sintang berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam sosialisasi agar masyarakat semakin antusias menyambut Pilkada 2024. “Kami juga menyiapkan aplikasi mobile yang memudahkan masyarakat untuk memeriksa status pemilih dan mendapatkan informasi terkini mengenai pemilu,” jelas Endang.
Dengan adanya berbagai metode sosialisasi yang dilakukan KPU Sintang, diharapkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada yang jatuh pada 27 November 2024 mendatang.
Ditambahkan Endang bahwa yang dilakukan oleh KPU selain sosialisasi secara formal tatap muka kemudian ceramah pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan metode lain, “Salah satu yang kita gunakan yaitu menggunakan film-film Tempati Lah Janji nah film ini diputar terbatas dan di Sintang di Indonesia sesuai dengan arahan film ini diputar pada dua waktu yang berbeda, yang pertama tanggal 22 Oktober. 22 Oktober itu berkaitan dengan pelaksanaan perayaan hari santri terus kemudian tanggal 28 Oktober itu bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda untuk tanggal 22 Oktober di Sintang kemarin nonton barengnya kita laksanakan di seminari di Teluk Menyurai, Kelurahan Tanjung Puri, jadi kita nonton bareng santri-santri di seminari,” Tuturnya.
Kemudian di tanggal 28 Oktober bersamaan dengan event sumpah pemuda itu di laksanakan di STKIP itu karena bertepatan dengan tanggal 28 sebelum nobar mahasiswa yang menjadi peserta nonton bareng itu mengikuti upacara peringatan 28 peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober.
“Sosialisasi itu tidak hanya dilaksanakan tidak hanya dilakukan oleh KPU di Kabupaten saja tapi dilakukan juga oleh jajaran penyelenggara sampai di tingkat desa jadi ada sosialisasi yang dilakukan oleh PPK tingkat kecamatan kemudian ada juga sosialisasi yang dilakukan oleh PPS di tingkat Desa. Kemudian untuk pesertanya itu kalau di pedoman teknis ada namanya segmentasi jadi pesertanya itu di dilakukan pengklasifikasian ada misalnya kalangan Pemuda kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, pemilih pemula begitu Jadi kita menyusun jadwal sedemikian rupa, ” Bener Endang.
Harapannya semua segmentasi pemilih itu bisa mendapatkan informasi yang jelas terkait dengan pelaksanaan Pilkada 27 November nanti secara umum tantangannya ya kalau untuk PPS daerah terpencil misalnya tidak ada sinyal, mereka harus lebih kreatif gitu ya pilihan yang paling banyak dilakukan ya metode ceramah saja akan tapi jika misalkan di daerah yang ada jaringan internet, ada aliran listrik bisa menggunakannya untuk sosialisasi.
“Kalau untuk di daerah yang terpencil tidak ada sinyal yang mereka lakukan harus kreatif. Bagaimana supaya masyarakat itu menangkap pesan dari sosialisasi yang kita lakukan petugas,” Pungkasnya. (RED)