SINTANG | Pojokkalbar.com-
Dalam mencerdaskan anak bangsa pemerintah terus menyiapkan sarana prasarana penunjang pendidikan seperti gedung sekolah dan infrastruktur dasar lainya, meski demikian penempatan fasilitas pendidikan juga harus dibarengi tempat yang layak dan sesuai keinginan masyarakat, contohnya saja kali ini Unit Sekolah Baru (USB) SMKN 1 Ambalau penempatan bangunan gedung sekolahnya tak sesuai harapan dan usulan dari masyarakat setempat.
Selain tempatnya kanan kiri dihimpit makam juga aksesnya yang tidak memadai karena harus melewat arum jeram Sungai Melawi serta jauh dari pemukiman.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Yustinus J sangat menyayangkan hal ini. Pihaknya menyayangkan akan tetapi USB tersebut sudah terlanjur dibangun ditempat tersebut.
“Ketika membangun sarana pendidikan kita lihat kondisi lapangan apakah sekolah itu strategis atau tidak, apakah sekolah itu tepat atau tidak, apakah sekolah itu sesuai keinginan masyarakat atau tidak sehingga banyak hal yang harus diperhatikan, oleh karena itu ketika ini memang tidak sesuai usulan dan keinginan masyarakat maka sangat kita sayangkan , namun demikian karena ini sudah terbangun mau tidak mau bagaimanapun harus kita dukung,”ujarnya pada Pojokkalbar.com Jumat, (4/10/2024)
Yustinus berharap sekolah yang dibangun milyaran ini harus betul-betul berfungsi, betul-betul bisa menampung anak-anak. Akses, keselamatan, keamanan itu harus diperhatikan.
Sedianya membangun ini kan harus sesuai keinginan masyarakat, tempat yang disiapkan masyarakat karena ini sudah terbangun mau tidak mau harus kita dukung ini harapan kami ya tentu kita menyayangkan karena dari usulan awal memang titik kordinat nya tidak di dusun Sungai Ombak melainkan di dusun Kemangai II.
“Kedepan saya berharap kepada pemerintah provinsi kalbar ketika membangun koordinasi dengan masyarakat setempat, oke tetapi kami sebagai Dinas Pendidikan daerah itu lebih tahu tempat-tempat potensi dimana sekolah itu akan berkembang.” Kata Yustinus.
Sementara itu Ketua Komite SMKN 1 Ambalau Yosef Obeng, menyampaikan terkait pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMKN 1 Ambalau yang semula akan di bangun di Dusun Kemangai II Desa Lunjan Tingang Kecamatan Ambalau dan mendapatkan rekomendasi dari bupati Sintang Jarot Winarno, rekomendasi dari kepala Desa Lunjan Tingang Yudius Panji, kepala Dinas Disbud Kalbar dan juga tembusan dari kepala desa, camat, kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Sintang.
“Sesuai proposal yang diajukan oleh warga Lunjan Tingang dari tahun 2017 -2024 ini baru mendapat perhatian dari pemerintah sehingga kecamatan Ambalau ini mendapatkan bangunan 1 USB yakni SMKN 1 Ambalau dan beberapa hari yang lalu proses berjalan, ternyata USB tersebut dibangun di Desa Desa Lunjan Tingang , Dusun Sungai Ombak Artinya tidak sesuai rekomendasi Bupati dan Kades setempat. Hal ini juga sudah saya sampaikan ke dinas terkait bukti fisik, bukti administrasi 2017 -2024 ini kami pegang semua termasuk dukungan 5 SMP terdekat, kepala sekolah SMP terdekat, orang tua calon siswa SMK, calon peserta didik yang ingin menimba ilmu di SMK semua sudah kita pegang di Dusun Kenangan Dua, Desa Lunjan Tingang dan bukan tempat dibangun saat ini yakni di dusun Sungai ombak.” Beber Yosef Obeng.
USB SMKN 1 Ambalau yang tempatnya saat ini dibangun, tidak diinginkan masyarakat setempat mengingat titik koordinat pembangunan saat ini di dusun Sungai ombak itu berjarak kurang lebih 2,6 Km dari pemukiman warga baik desa Lunjan Tingang selaku desa pemekaran dari desa induk Kemangai dan dari desa Bukit Tinggi tidak ada akses karena dibentangi Sungai Melawi dan menurut masyarakat setempat, orang tua murid setempat bahwa lokasi dibangun saat ini tidak layak menjadi lingkungan pendidikan, karena dihimpit dua kuburan disebelah hulu gedung kuburan tua kuburan masih sebelum adanya agama bahkan hingga saat ini masih dipakai dan di hilir lokasi bangunan ada kuburan tanah wakaf pribadi sehingga hal ini menjadi bahan pertimbangan para orang tua murid yang saat ini sudah mendaftarkan diri dan sudah berjalan proses belajar mengajar selama 5 bulan di kecamatan ambalau yang saat ini masih menumpang di gedung SDN 24 kecamatan Ambalau desa Lunjan Tingang.
“Para orang tua murid para peserta didik mengancam apabila dilanjutkan pembangunan di desa Sungai Ombak maka akan keluar dari SMKN 1 dan akan lebih mengenyam pendidikan SMA, sekiranya hal ini dapat menjadi pertimbangan karena kami, karena kami punya bukti administrasi jelas baleho dari disdikbud provinsi, jelas kami mohon kerja sama dari seluruh unsur pimpinan untuk mempertahankan titik lokasi awal yakni di dusun Kemangai II,” Pungkasnya.(RED)
