SINTANG | Pojokkalbar.com-
Berita baik datang dari SMPN 4 Sintang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang yang menunjukkan komitmennya untuk menerima siswa berkebutuhan khusus (disabilitas) tanpa melakukan diskriminasi. Sekolah ini telah memperluas cakupan penerimaan siswa dengan menjalankan kebijakan inklusi yang memperbolehkan siswa disabilitas bergabung dalam lingkungan belajar yang inklusif.
Langkah ini tercermin dari semangat inklusi yang diterapkan oleh SMPN 4 Sintang, di mana mereka membuka peluang yang sama bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan demikian, sekolah ini bukan saja menjadi tempat yang berperan dalam menyebarkan ilmu pengetahuan, namun juga mendorong kesetaraan dan keadilan dalam pendidikan.
Kepala SMPN 4 Sintang, Sih Sarwodadi Teguh menggarisbawahi pentingnya penerimaan siswa berkebutuhan khusus dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan beragam. “Di SMPN 4 Sintang, kami percaya bahwa setiap anak berhak untuk mendapat pendidikan yang berkualitas tanpa terkecuali. Kami berkomitmen untuk mendukung kemajuan setiap siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” ujarnya. Selasa, (17/9/2024).
Langkah progresif ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi siswa berkebutuhan khusus, tetapi juga mengubah paradigma pendidikan di masyarakat sekitar. Dengan menerima siswa disabilitas secara terbuka, SMPN 4 Sintang tidak hanya membuka pintu kesempatan bagi mereka yang berkebutuhan khusus, namun juga menjadi contoh inovatif dalam membangun masyarakat inklusif yang menerima perbedaan dengan bijak.
” Untuk saat ini SMPN 4 Sintang sudah menjalankan sesuai ketentuan yakni kurikulum merdeka bagi siswa kelas 7,8 dan 9 , selain itu juga diberikan tanggung jawab sekolah inklusif berkewajiban menerima siswa dari kalangan apapun termasuk berkebutuhan khusus lainya, yang digariskan dalam perundang undangan pendidikan untuk menerima siswa di berbagai kalangan baik secara umum maupun disabilitas atau berkebutuhan khusus apalagi dia yang berprestasi, ” Bebernya.
Semoga langkah positif ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi praktik inklusi serupa, sehingga pendidikan di Indonesia semakin inklusif dan berkembang.(red)