SINTANG | Pojokkalbar.com-
Pemerintah Kabupaten Sintang meresmikan Klinik Tumbuh Kembang yang berlokasi di Sekretariat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sintang, Jalan Teluk Menyurai, Rabu (20/8/2025). Kehadiran klinik tersebut menjadi langkah strategis dalam mempercepat penurunan angka stunting di daerah.
Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala, didampingi jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pengurus IBI Kabupaten Sintang. Klinik ini menjadi salah satu dari 10 proyek pembangunan tahun anggaran 2025 yang difokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Bupati Sintang menegaskan, keberadaan klinik tidak hanya untuk pemantauan tumbuh kembang anak, tetapi juga sebagai pusat edukasi bagi orangtua. “Klinik ini adalah bentuk nyata kerja sama pemerintah dengan organisasi profesi untuk mewujudkan generasi Sintang yang sehat dan bebas stunting,” ujarnya.
Ketua PC IBI Kabupaten Sintang, Yuli Sri Ayu, menjelaskan bahwa klinik akan memberikan layanan komprehensif, mulai dari pendampingan ibu hamil, pemantauan balita, hingga konsultasi tumbuh kembang anak usia sekolah. Layanan diberikan secara kolaboratif oleh bidan, dokter, serta ahli gizi.
“Rata-rata gangguan tumbuh kembang anak berkorelasi dengan kekurangan gizi. Karena itu, sasaran utama kami bukan hanya anak, melainkan juga orangtua. Edukasi kepada ibu menjadi kunci karena merekalah yang mendampingi anak 24 jam sehari,” kata Yuli.
Selain layanan klinik, IBI Sintang juga menjalin kerja sama dengan dokter spesialis anak di rumah sakit sebagai rujukan dan konsultan. Yuli menambahkan, klinik akan memberikan layanan tanpa biaya, agar bisa menjangkau keluarga yang kurang mampu.
Di sisi lain, PC IBI Sintang tengah mengusung empat program prioritas, yaitu akselerasi pendidikan berjenjang bagi bidan, mendukung program pemerintah dalam pengentasan stunting, memperkuat koperasi “Buah Delima” untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, serta menjadikan IBI sebagai satu-satunya rumah besar organisasi bidan di Kabupaten Sintang.
Saat ini terdapat 833 bidan di Sintang, sekitar 200 di antaranya bertugas di wilayah kota dan lebih dari 500 tersebar di kecamatan dan desa. “Kami berharap seluruh bidan bisa mengikuti jenjang pendidikan sarjana terapan hingga profesi agar mutu layanan semakin baik,” ucap Yuli.
Pemerintah daerah menargetkan prevalensi stunting di Kabupaten Sintang dapat terus ditekan dalam beberapa tahun ke depan. Sinergi lintas sektor, peran tenaga kesehatan, serta kesadaran orangtua dinilai menjadi kunci keberhasilan program tersebut.(red)