SINTANG | Pojokkalbar.com- Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mendapatkan dana hibah sebesar Rp10 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki 12 titik jembatan yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Santosa, mengatakan dana tersebut telah ditransfer oleh Kementerian Keuangan kepada pemerintah daerah pada 27 Desember 2024 lalu. Sejumlah proyek perbaikan kini tengah dalam proses lelang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang.
“Kita bersyukur karena ada beberapa jembatan yang memang menjadi sorotan masyarakat selama ini. Salah satunya Jembatan Sungai Pemunoh di Kota Sintang. Saat ini proses lelangnya sudah berjalan di BPBD,” kata Santosa saat ditemui di Sintang, Rabu (16/7/2025).
Santosa menambahkan, dari 12 titik jembatan yang diperbaiki menggunakan dana hibah BNPB itu, delapan di antaranya berada di daerah pemilihannya, yakni di Kecamatan Kayan Hulu dan Kayan Hilir.
“Di dapil saya ada delapan jembatan, yakni di Desa Merah Arai, Nanga Payak, Nanga Tebidah, Riam Panjang, Pakak, Neran Baya, dan dua unit jembatan di Desa Landau Bara,” ujarnya.
Menurut Santosa, sejumlah jembatan tersebut menjadi urat nadi bagi mobilitas dan perekonomian masyarakat setempat. Ia berharap proses pengerjaan berjalan baik agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat.
“Kita mengapresiasi teman-teman dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan BPBD yang sudah mengupayakan proses lelang. Tinggal kita kawal bersama pengerjaannya. Siapa pun kontraktornya, tentu kita berharap bisa bekerja dengan baik karena ini menyangkut kepentingan masyarakat luas,” kata Santosa.
Selain itu, Santosa menyebutkan pembangunan jembatan juga dilakukan di wilayah Gurung Kempadik dan Nanga Jetak yang saat ini juga telah masuk proses lelang.
“Semoga semua berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi konektivitas dan kesejahteraan warga Sintang,” ujarnya.(red)