Prolanis, Upaya BPJS Kesehatan Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Kronis

Diposting pada

SINTANG | Pojokkalbar.com-
BPJS Kesehatan terus mendorong upaya pengelolaan penyakit kronis melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Program ini ditujukan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup peserta sekaligus mencegah terjadinya komplikasi.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sintang, Desvita Yanni, mengatakan bahwa Prolanis menjadi salah satu strategi untuk memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memiliki penyakit kronis dapat mengelola kesehatannya dengan lebih baik. Hal itu disampaikannya di ruang kerjanya, Senin (14/7/2025).

“Mudah-mudahan dengan adanya Prolanis ini masyarakat yang memiliki penyakit tersebut bisa menjaga kondisi kesehatannya. Karena diabetes dan hipertensi ini adalah cikal bakal penyakit lain, bahkan bisa merembet menjadi komplikasi berat seperti gagal ginjal,” ujar Desvita.

Dalam pelaksanaannya, Prolanis tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga mengedepankan pencegahan dan pengelolaan kesehatan secara proaktif. Berbagai aktivitas disediakan bagi peserta, mulai dari konsultasi medis rutin, edukasi kesehatan bagi peserta dan keluarga, pengingat kunjungan melalui SMS Gateway, hingga kunjungan rumah (home visit).

BPJS Kesehatan juga mendorong pembentukan klub Prolanis di komunitas peserta. Melalui klub ini, peserta bisa mengikuti kegiatan seperti senam bersama, penyuluhan kesehatan, serta pertemuan rutin yang bertujuan meningkatkan interaksi sosial dan menjaga kesehatan bersama.

“Peserta juga bisa bergabung dengan Prolanis melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas atau klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selain itu, pendaftaran juga dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN atau website resmi BPJS Kesehatan,” kata Desvita.

Prolanis memiliki sejumlah manfaat, antara lain mencegah komplikasi penyakit kronis, meningkatkan kualitas hidup peserta, dan memastikan peserta mendapatkan pelayanan kesehatan yang terarah dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat menekan biaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan dengan mencegah kondisi kronis yang lebih parah.

Bagi peserta yang belum terdiagnosis tetapi memiliki faktor risiko berdasarkan hasil skrining kesehatan, tetap dapat mengikuti Prolanis sebagai langkah pencegahan dini.

Desvita menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan penyakit kronis melalui Prolanis. “Kualitas hidup bisa lebih baik jika masyarakat disiplin mengelola kesehatannya sejak dini,” katanya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *