SINTANG | Pojokkalbar.com-
Pusat Paguyuban Warga Jawa (Puspawaja) Kabupaten Sintang akan menggelar perayaan Grebeg Suro tahun 2025 dengan menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya khas Jawa. Acara tersebut rencananya akan dibuka langsung oleh Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, dan dihadiri sejumlah pejabat daerah serta tokoh masyarakat lintas etnis.
Kegiatan tahunan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (5/7/2025), dan akan menampilkan berbagai kesenian tradisional, mulai dari kuda lumping hingga wayang kulit. Selain Bupati Sintang, kegiatan ini juga akan dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forkopimcam, kepala desa, lurah, pimpinan perbankan, tokoh adat dari Kesultanan Sintang, serta ratusan warga dari Sintang dan sekitarnya di Halaman Indoor Apang Semangai, Komplek Stadion Sintang.
Sekretaris Puspawaja, Sih Sarwodadi Teguh, menyampaikan bahwa persiapan kegiatan ini telah dilakukan jauh hari dengan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran acara.
“Hingga pukul 12.21 WIB, persiapan telah mencapai 99 persen. Seluruh spanduk dan baliho telah terpasang di lokasi kegiatan serta beberapa titik strategis seperti Simpang Pinuh, Simpang Tugu Jam, Simpang Lima, dan Tugu Beji,” ujar Teguh saat dikonfirmasi pada Sabtu pagi.
Ia berharap, pemasangan spanduk tersebut dapat membantu menyosialisasikan kegiatan kepada masyarakat luas, sehingga warga Sintang dan sekitarnya dapat turut hadir dan meramaikan acara.
Selain itu, Teguh juga memastikan bahwa seluruh fasilitas penunjang acara seperti tenda, panggung, dan sistem tata suara telah siap digunakan. Kegiatan akan diawali dengan pertunjukan seni kuda lumping yang dijadwalkan tampil pada pukul 13.30 WIB.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dalam acara Grebeg Suro ini. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Ini merupakan bentuk pelestarian budaya Jawa di tengah keberagaman Kabupaten Sintang,” pungkasnya.
Puspawaja berharap kegiatan Grebeg Suro dapat menjadi ruang pertemuan budaya serta mempererat persaudaraan antaretnis di Sintang, sekaligus mengedukasi generasi muda mengenai kekayaan tradisi yang tumbuh dan berkembang di Nusantara.(red)