Sintang Perkuat Kolaborasi Hadapi Kegawatdaruratan Infrastruktur Jalan

Diposting pada

SINTANG | Pojokkalbar.com-
Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menggagas strategi kolaboratif untuk mengatasi kegawatdaruratan infrastruktur jalan yang selama ini menjadi tantangan utama dalam pembangunan daerah. Upaya ini diwujudkan melalui penguatan peran serta dunia usaha serta lintas pemangku kepentingan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, Mursalin, mengatakan bahwa kondisi jalan di wilayahnya masih jauh dari ideal. Persentase kemantapan jalan dinilai sangat rendah dan memerlukan intervensi segera dari berbagai pihak.

“Pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Sintang menghadapi tantangan serius. Diperlukan strategi inovatif yang melibatkan seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, provinsi, pusat, dunia usaha, akademisi, media massa, hingga masyarakat,” ujar Mursalin di Sintang, Jumat (4/7/2025).

Salah satu strategi yang tengah dikembangkan adalah program TEGAS ATUR JALAN (Transformasi Gawat Darurat Strategis Atasi Infrastruktur Jalan). Program ini akan dituangkan dalam rancangan peraturan bupati (Perbub) sebagai acuan penanganan krisis infrastruktur jalan secara sistematis.

Menurut Mursalin, pendekatan TEGAS ATUR JALAN dirancang dengan tahapan jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada tahap awal, pemerintah fokus memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk membentuk kebijakan terpadu. Di tahap menengah, akan ada penambahan titik-titik prioritas perbaikan jalan, sedangkan dalam jangka panjang, pelaksanaan dilakukan secara berkelanjutan.

“Dengan strategi ini, kami ingin memastikan agar seluruh potensi, kendala, risiko, dan hambatan dapat diminimalkan melalui koordinasi dan komunikasi yang intensif antar pihak,” kata Mursalin.

Upaya ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Penanganan jalan yang sesuai dengan standar nasional diharapkan dapat memberikan hasil pembangunan yang lebih optimal dan berkelanjutan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR turut mendukung upaya ini melalui penyusunan pedoman teknis yang menjadi rujukan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembangunan jalan dan jembatan.

Dukungan dari sektor swasta melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) juga menjadi salah satu pilar penting dalam mempercepat perbaikan infrastruktur jalan di Sintang. Diharapkan, keterlibatan dunia usaha tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga strategis melalui penyediaan teknologi dan tenaga ahli.

“Keberhasilan proyek perubahan ini tidak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga pada komitmen semua pihak dalam membangun infrastruktur jalan yang kokoh dan layak,” tegas Mursalin.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *