SINTANG | Pojokkalbar.com-
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa, menyoroti masih banyaknya permasalahan infrastruktur dasar di sejumlah wilayah pedalaman yang belum tertangani secara optimal. Hal ini menjadi salah satu temuan utama dalam pelaksanaan kegiatan reses anggota dewan di berbagai kecamatan.
Menurut Santosa, hampir di setiap titik lokasi reses, persoalan infrastruktur seperti jalan dan jembatan masih menjadi keluhan dominan masyarakat. Ia menyebut hal ini sebagai pekerjaan rumah (PR) yang belum tuntas dari pemerintahan sebelumnya dan perlu dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan Bupati GH. Bala.
“Dari hasil reses ini memang sorotan yang terbesar adalah masalah infrastruktur. Ini masih menjadi PR besar pemerintah sebelumnya, dan juga PR kami sebagai wakil rakyat untuk terus menyuarakannya. Hampir di setiap daerah, titik beratnya selalu pada persoalan jalan dan jembatan,” kata Santosa di Sintang, Kamis (5/6/2025).
Ia menambahkan, terdapat sejumlah jembatan yang sebelumnya telah dibangun pada masa pemerintahan Bupati Jarot Winarno, namun hingga kini belum tuntas atau belum dilanjutkan secara berkelanjutan. Untuk itu, pihaknya berharap agar Bupati GH. Bala dapat melanjutkan program-program strategis yang telah dirintis.
“Khusus di daerah Kecamatan Kayan, baik Kayan Hilir maupun Kayan Hulu, masyarakat sangat berharap agar pembangunan infrastruktur, seperti jalan penghubung dan jembatan desa, bisa dituntaskan. Jangan sampai pembangunan yang sudah dimulai dulu berhenti di tengah jalan,” ujarnya.
Di samping masalah infrastruktur, Santosa juga menyampaikan bahwa program nasional yang diusung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, tentang ketahanan pangan turut menjadi perhatian di lapangan. Sejumlah kelompok tani dan pekebun menyampaikan harapan agar bantuan bibit dan dukungan teknis dari pemerintah pusat dapat disalurkan secara merata.
“Sejalan dengan program pemerintah pusat tentang ketahanan pangan, kami juga mencatat banyak aspirasi dari kelompok tani yang mengharapkan bantuan bibit, khususnya untuk komoditas perkebunan seperti karet dan kelapa sawit. Ini harus dikawal agar mereka tidak tertinggal,” kata Santosa.
Ia menilai bahwa sinergi antara program pusat, provinsi, dan kabupaten menjadi kunci keberhasilan pembangunan, terutama di wilayah perbatasan dan pedalaman seperti Kabupaten Sintang. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kelanjutan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Kegiatan reses merupakan bagian dari masa kerja anggota DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Aspirasi yang dihimpun akan dirumuskan menjadi pokok-pokok pikiran DPRD dan disampaikan dalam agenda penyusunan perencanaan pembangunan daerah. (red)