SINTANG | Pojokkalbar.com-
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Sintang merayakan ulang tahun yang ke-73 dengan semangat baru untuk terus berperan aktif dalam transformasi bidang kesehatan. Dalam acara yang berlangsung di Pendopo Kediaman Dinas Bupati Sintang, pada Sabtu, (7/12/2024).
Ketua IBI Cabang Sintang, Yuli Sri Ayu, mengungkapkan harapan agar IBI dapat menjadi “rumah besar” bagi para bidan di Indonesia.
“Di usia yang ke-73 ini, kami berharap IBI tidak hanya menjadi wadah, tetapi juga rumah besar yang mendukung bidan dalam meningkatkan profesionalisme serta kualitas pelayanan kesehatan,” ungkap Yuli Sri Ayu dalam sambutannya. Ia menekankan peran penting IBI dalam menyongsong transformasi layanan kesehatan, terutama dalam konteks perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh tenaga kesehatan saat ini.
IBI adalah wadah perhimpunan bidan seluruh Indonesia yang berdiri sejak 24 Juni 1951 di Jakarta dan terdaftar secara legal sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Saat ini IBI telah berkembang dengan struktur berjenjang yang tersebar pada Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (Tingkat Nasional), 34 Pengurus Daerah (Tingkat Provinsi), 514 Pengurus Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) dan 5.118 Pegurus Ranting (Tingkat Kecamatan/Unit Pelayana/Unit Pendidikan). Total anggota IBI sebesar 394.852 orang (data IBI Maret 2024). Sementara itu IBI Cabang Kabupaten Sintang beranggotakan 833 Bidan.
Dalam beberapa tahun terakhir, IBI telah berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi bidan melalui berbagai program pelatihan dan edukasi dan menempuh pendidikan S1.
Yuli menambahkan bahwa dengan adanya dukungan dari seluruh anggota, IBI dapat lebih berperan aktif dalam pengembangan kebijakan kesehatan dan pelayanan yang berkualitas.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para bidan, tokoh kesehatan, serta anggota keluarga besar IBI. Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kalimantan Barat, Hj Yusniati Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Edy Harmaini. Selain merayakan pencapaian selama 73 tahun, acara ini juga menjadi ajang refleksi untuk memperkuat komitmen dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Diharapkan, melalui kolaborasi yang kuat, IBI akan terus bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan sektor kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Sintang yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Edy Harmaini mengatakan bahwa Tema ‘Peran Bidan dalam Penguatan Sistem Ketahanan Nasional pada Krisis Iklim Melalui Sinergi dan Kolaborasi’ tersebut diambil berdasarkan filosofi profesi bidan, dimana bidan percaya dan menghargai waktu alamiah setiap perempuan, sehingga Bidan memberikan intervensi medis dan penggunaan teknologi secara tepat guna dan sesuai kebutuhan perempuan. Selain itu, Bidan mengedepankan kolaborasi dan kerjasama multiprofesi demi untuk pemenuhan kebutuhan perempuan.
” Melalui tema tersebut diharapkan dapat bersinergi dan berkolaborasi serta dapat sejalan dengan visi misi pemerintah daerah kabupaten Sintang,” Harap Edy.
Oleh sebab itu menurutnya, peran bidan sangat penting dalam penguatan sistem nasional untuk merespon krisis iklim yaitu:
– Dampak lingkungan: dengan pendekatan intervensi medis dan penggunaan teknologi secara tepat guna dan sesuai kebutuhan dapat membantu membantu mengendalikan sampah medis dan limbah teknologi;
– Akses Kesehatan: Bidan selalu siap dan menjadi yang terdepan untuk memberikan pelayanan kesehatan seksual, reproduksi, maternal, neonatal, bayi, balita dan remaja. Terlebih disaat kebencanaan, bidan merupakan tenaga kesehatan yang selalu siap untuk memberikan layanan baik di layanan primer (dekat dengan masyarakat) maupun tingkat rujukan;
– Kolaboratif: Bidan mengedepankan prinsip kerjasama dan kolaborasi multi profesi untuk pemenuhan kebutuhan perempuan dan anak yang dilahirkan, sehingga mampu untuk memastikan rujukan tepat waktu dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta kekerasan seksual.(RED)