SINTANG | Pojokkalbar.com-
Dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kalangan anggota Tariu Borneo Bangkule Rajakng, Yustinus J Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang menyampaikan pentingnya program kesetaraan pendidikan bagi anggota TBBR yang putus sekolah. Ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang lebih baik bagi seluruh anggota organisasi.
Dalam acara Musda ke II TBBR Sintang yang diadakan di Aula CU Keling Kumang, Jl. Yc. Oevang Oeray, Baning Kota,Sintang. Yustinus yang diundang sebagai Tokoh Masyarakat Dayak Kabupaten Sintang menekankan bahwa peningkatan IPM bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat. “Kita harus berkolaborasi untuk memastikan setiap anggota masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan dan kesehatan,” ujarnya. Sabtu, (5/10/2024)
Yustinus juga mengungkapkan rencananya untuk merangkul dan mendorong anggota TBBR dalam upaya meningkatkan kemampuan mereka di bidang pendidikan. Hal ini juga sudah di rembuk dengan ketua maupun pengurus TBBR Sintang sebelumnya.
“Saya dari awal memang peduli dengan kawan-kawan. Satu ketertarikan saya bahwa mereka TBBR ini kental dengan
Adat dan budayanya, dengan demikian saya ingin mendorong anggota yang memang putus sekolah untuk kembali mengenyam Pendidikan 9 tahun, ” Ujar Yustinus.
Baik itu yang hanya lulus SD maupun SMP bahkan yang tidak lulus SD sekalipun, untuk disekolahkan kembali melalui program SKB.
“Bukan hanya menonjolkan otot saja akan tetapi bagaimana membangun kemampuan intelektualnya oleh karena itu saya masuk disana mengajak mereka, kita bantu dan kita tampung ke program kesetaraan sehingga hal ini dapat mendorong mereka untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan nyata. Baik yang tidak tamat SD, SMP maupun SMA. Nah kalau dia usai SD anak putus sekolah 12-18 tahun kita dorong untuk sekolah SKB sehingga kalau mereka sudah memiliki ijazah baik paket C atau paket B itu dapat digunakan untuk kuliah, bisa untuk melamar pekerjaan dan lainya.” Ungkapnya.
Disatu sisi juga dirinya sebagai kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan ingin sebagai masyarakat Dayak yang beradat dan berbudaya yang berkualitas pendidikan yang baik, punya sumber daya manusia yang baik seperti yang telah disampaikan Ketua DAD, Ketua TBBR bahwa SDM TBBR terus didorong peningkatan SDM agar dapat bersaing dengan warga masyarakat adat lainya.
“Kenapa saya katakan demikian karena saya siap membantu pembiayaan. Kalau mereka masuk dalam data ATS Karena ini juga bagian program dinas pendidikan sama intansi terkait, bappeda, DPM PD, KPP3A, Dinas Kesehatan, kita bekerja sama untuk penuntasan wajib belajar dengan anak sekolah mengembalikan mereka program pendidikan formal maupun non formal. Tetapi mereka rerata pendidikan non formal kesetaraan ini salah satu langkah kita menaikkan IPM kita meningkatkan rata rata lama sekolah kita di kabupaten Sintang. Yang baru 7-8 tahun yang berarti belum tamat SMP.”harapnya.
Program Kesetaraan Pendidikan diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang seimbang bagi seluruh warga Sintang, sehingga setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri mereka melalui pendidikan. Dengan adanya program ini, diharapkan IPM di Kabupaten Sintang dapat terus meningkat dan mencapai standar yang lebih baik di masa depan.(RED)