Kepergok edarkan Uang Palsu Oknum Mahasiswa di Sintang Nyaris di Hakimi Warga

Diposting pada

BREAKING NEWS!!

SINTANG | Pojokkalbar.com-
Dua pemuda di Sintang satu oknum mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di Sintang berinisial SP (23) dan satu pelaku lagi masih di bawah umur kepergok mengedarkan uang palsu pecahan 100 ribu dan 50 ribu.

Keduanya punya peran berbeda SP bertugas mengedarkan dengan kedok bertukar uang dan yang dibawah umur bertugas menyimpan uang. Naasnya SP diketahui kedoknya saat menukar uang pecahan 50 ribu kepada tukang parkir di bilangan Jl. Pendidikan, Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang pada Rabu, 18 September 2024 malam dan ditangkap warga dan nyaris dihakimi tepat pukul 23.35 wib.

Dodon Supriyadi ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat Baning Kota yang Koordinator Parkir dan Keamanan Desa Baning Kota. Menjelaskan Kejadian sekitar jam 23.30 pas lewat dengar ada ribut ribut.

“Kita panggil tim keamanan kita, ternyata tertangkap bahwa ada orang yang diduga edarkan uang palsu dengan cara menukarkan atau memecahkan uang tersebut dengan tukang parkir kita. Waktu itu disini nominalnya 50 ribu.” Ungkapnya.

Pelaku menukarkan uang saat di posisi yang gelap kemudian tukang parkir setempat yang hampir jadi korban hidupkan lampu senter hp ternyata didapati uangnya memang agak berbeda.

“Saat disenter tak ada pencahayaan. Kalau uang asli kan nampak ada cahaya. Ini tak nampak sama sekali. Jadi sekali di cek rekan rekan kita ternyata memang uang palsu. Kemudian pelaku kita tahan dan amankan. Kita interogasi pelaku , kita tanyakan sudah tukar dimana saja. Pelaku bilang ada disini dan di ujung sebelum pintu masuk area kelam Tourism Festival. Didepan sana dia sudah berhasil tukar pecahan 100 ribu.” beber Dodon.

Awalnya pelaku bilang uang palsu itu untuk praktek Kurikulum. Karena pelaku seorang mahasiswa dan tengah magang di sekolah.

Pelaku menyembunyikan uang palsu di tong sampah ember didepan kos. Nominalnya 1.350.000. Pecahan 100 ribu dan 50 ribu.Uang palsu itu sangat sangat berbeda dengan yang asli, pelaku cetak menggunakan kertas HVS biasa dan nampak dibagian pinggir masih ada lebih kertas putihnya dan itu sangat jelas sekali bahkan ditempat terang orang awam sekalipun bisa mengetahui itu uang palsu. Pelaku bilang uang itu dicetak sendiri jam 8 paginya, menurut pengakuannya untuk praktek Kurikulum di sekolah. Karena dia seorang mahasiswa yang lagi magang mengajar di sekolah.

“Kita juga sudah tanyakan apakah ada menukar di pedagang. Menurut pengakuan mereka tidak ada. Memang targetnya menukarkan uang palsu ke tukang parkir.” Ulasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *