MAKKAH | Pojokkalbar.com-
Mayoritas jemaah haji Indonesia melaksanakan haji Tamattu’, yaitu mendahulukan umrah ketimbang haji. Karena itu, setelah menyelesaikan umrah wajibnya, para jemaah mulai membayar Dam nusuq (penyembelihan hewan yang terkait dengan rangkaian tata cara ibadah), berupa minimal satu ekor kambing.
Dam bisa dilakukan setelah jemaah haji menyelesaikan umrah wajibnya. Dam bisa dilakukan dengan membayar ke bank yang telah ditetapkan Pemerintah Saudi. Dam bisa juga dilaksanakan secara langsung yang penyembelihannya bisa dilakukan selama umrahnya itu selesai.
Erwan Chandra Ketua Rombongan jemaah haji asal Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat memilih untuk membayar Dam dengan membeli kambing sendiri di Pasar Kakiyah. Bersama yang lainya , rombongan berangkat ke pasar hewan dengan Bus Sholawat beroperasi melayani jamaah haji yang beribadah ke Masjidil Harom selama 24 jam dan setiap 15 menit bergerak dengan dipandu pembimbing ibadah, jemaah asal Sintang ini merogoh kocek untuk pembelian kambing, biaya ziarah ke makam dan makan satu kali senilai 500 real.
“Kita juga sudah ziarah ke Arofat, Mina, Muzdalifah, Jabal Tsur dan Jabal Rahmah. Jadi biaya pembelian kambing untuk Dam, ziarah ke makam, makan satu kali, itu kisaran 500 real, “terangnya saat dihubungi hotel Meezab Al Adl pada Sabtu, (8/6/2024).
Di pasar seluas lebih dari satu hektare tersebut, ribuan kambing dipajang di kios-kios pedagang. Usai transaksi selesai, kambing langsung dibawa ke gedung seluas lebih dari 500 meter untuk disembelih, dikuliti, lalu dipotong-potong dagingnya.
Proses penyembelihan disaksikan langsung oleh jemaah haji. Sebelum disembelih nama jamaah haji akan dibacakan terlebih dahulu, lantas sang penyembelih memekikkan kalimat bismillahi Allahu akbar. Selanjutnya, daging yang sudah dibersihkan akan didistribusikan kepada golongan yang berhak menerima. Di antaranya fakir miskin.
Secara hukum syar’i hewan yang diperuntukkan untuk dam nusuq harus ditumpahkan darahnya di tanah suci, sementara dagingnya boleh didistribusikan ke mana saja.
Selain lebih nyaman, Erwan Chandra yang tergabung dalam kloter 18 Embarkasi Batam ini sengaja datang ke RPH tempat pembayaran Dam tempat pemotongan kambing dari Arab Saudi. Supaya tahu proses penyembelihan hewan tersebut.
” Tanggal 31 Juni Alhamdulillah jama’ah selesai melakukan umroh wajib yang terdiri thawap, sa’i dan tahallul, kemudian kita istirahat di hotel Meezab Al Adl, ini hotel tempat kita menginap. Selain dari Kalbar bergabung juga dari Provinsi Kepri, Makasar dan Ambon karena Kita termasuk Haji tamatu’ kita membayar dam (denda) dan semua sudah beres kita bayar, “ujarnya.
Selanjutnya pada 8 Julhijah mendatang rombongan Jemaah asal Sintang ini akan melakukan Ibadah Haji bermalam di Mina, Arofah, Muzdalifah dan Lempar jumroh di Jamarot.
” Insya Allah pada 8 Zulhijah (15/6) kita melakukan Ibadah Haji bermalam di Mina, Arofah, Muzdalifah dan Lempar jumroh di jamarot, Mohon do’a semoga seluruh jamaah haji di beri kesehatan, kelancaran, kemudahan dan menjadi Haji mabrur, “katanya sembari memohon do’a.
Meski sempat terserang penyakit batuk, radang tenggorokan atau demam karena cuaca di Arap Saudi sangat panas namun dipastikan semua jemaah haji asal Kabupaten Sintang sehat, tenaga kesehatan pun standby melayani jemaah.(red)