SINTANG | Pojokkalbar.com-
Pusat Paguyuban Warga Jawa (Puspawaja) Kabupaten Sintang Bangga Berkesempatan Membawa Replika Burung Garuda Lambang Negara Indonesia saat Apel Hari Jadi Kota Sintang ke-662
Pada perayaan Hari Jadi Kota Sintang yang ke-662 tahun ini, Pusat Paguyuban Warga Jawa Kabupaten Sintang merasa bangga karena diberi kepercayaan untuk membawa replika burung Garuda, lambang negara Indonesia, saat apel perayaan tersebut. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Puspawaja Sintang, Sri Sarwo Dadi Teguh.
Apel perayaan Hari Jadi Kota Sintang ke-662 dilaksanakan secara khidmat di lapangan utama kota pada hari ini. Berbagai elemen masyarakat turut hadir untuk memeriahkan acara tersebut. Namun, salah satu momen yang menjadi sorotan adalah saat para peserta apel dilewati oleh replika burung Garuda yang dibawa oleh Pusat Paguyuban Warga Jawa Kabupaten Sintang.
Menurut Sri Sarwo Dadi Teguh, kepercayaan yang diberikan pada Puspawaja Sintang ini merupakan sebuah kehormatan. Pihaknya sangat berterima kasih atas kesempatan untuk ikut serta dalam perayaan yang bersejarah ini. Replika burung Garuda yang mereka bawa juga merupakan simbol dari rasa cintanya pada negara Indonesia.
“Apel perayaan Hari Jadi Kota Sintang ke-662 kali ini sangat spesial bagi kami. Kami merasa bangga dan terhormat dapat membawa replika burung Garuda sebagai lambang negara dalam perayaan ini. Kami ingin menunjukkan rasa cinta dan kebanggaan kami sebagai warga Jawa di Kabupaten Sintang terhadap negara Indonesia, yang ada di kabupaten ini,” ujar Sri Sarwo Dadi Teguh. Pada Selasa, (14/5/2024).
Puspawaja Sintang merupakan pusat hubungan masyarakat yang mewadahi warga Jawa yang tinggal di Kabupaten Sintang. Organisasi ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar warga Jawa serta berpartisipasi dalam pengembangan masyarakat dan kebudayaan di daerah.
Dalam apel tersebut, replika burung Garuda yang dibawa oleh Puspawaja Sintang terlihat elegan dengan ukuran yang besar dan detail yang manis. Para peserta apel pun terlihat antusias dan terkesan dengan kehadiran replika tersebut. Mereka menganggapnya sebagai salah satu simbol persatuan dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.
Perayaan Hari Jadi Kota Sintang ke-662 ini juga dihadiri oleh Bupati Sintang Jarot Winarno, Wakil Bupati Sintang Melkianus, Forkopimda, OPD dilingkungan Pemkab Sintang, tokoh masyarakat, dan berbagai komunitas lainnya. Acara tersebut diharapkan dapat mempererat kebersamaan dan semangat kaum muda dalam membangun Kota Sintang yang lebih maju dan berkembang.
Dengan keikutsertaan Puspawaja Sintang dalam mengibarkan replika burung Garuda ini, diharapkan dapat menambah semarak dan makna dari perayaan Hari Jadi Kota Sintang ke-662. Kehadiran lambang negara ini diharapkan juga dapat mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya nilai-nilai persatuan dan kebhinekaan dalam membangun bangsa.
“Replika burung garuda ini sebenarnya salah satu hantaran Patih Loh Gender dari Kerajaan Majapahit untuk melamar Dara Juanti di Keraton Almukarammah Sintang, ” Tuturnya.
Di tengah kabupaten itu, terdapat sebuah Istana Al-Mukarramah Kesultanan Sintang yang berdiri sejak Abad ke-13 Masehi atau sekitar tahun 1262 Masehi.
Ada banyak sejarah yang tersimpan di Istana Al-Mukarramah. Salah satunya yang terkait Burung Garuda yang kini menjadi lambang negara Republik Indonesia (RI). Lambang negara ini ternyata awalnya merupakan lambang Kesultanan Sintang.(red)