SINTANG | Pojokkalbar.com-
Jembatan Sungai Sebungkang yang terletak di Dusun Sebungkang, Kecamatan Kelam Permai Permai , Kabupaten Sintang. baru saja kelar dikerjakan terpaksa diperbaiki kembali, lantaran mengalami kerusakan serius setelah dipaksa dilewati oleh kendaraan berat yang tak sesuai tonase.
Kerusakan tersebut terjadi akibat beban berlebih yang diberikan oleh kendaraan berat yang melintasi jembatan tersebut. Jembatan yang sebelumnya sudah dibangun dan baru rampung sebelas hari yang lalu, mestinya belum bisa dilewati dan harus nunggu benar-benar siap dilewati dan kering. Agar bisa digunakan secara aman. Hal tersebut disampaikan Plt. Kadis PU kabupaten Sintang Mursalin pada media ini Selasa, (30/1/2024).

“Jembatan Sebungkang ini baru sebelas hari yang lalu, selesai kita kerjakan dan itu akses vital di desa tersebut, namun kendaraan berat seperti truk pengangkut beban berat dan kendaraan syarat muatan terus menerus melintas di atas jembatan tersebut. Kemarin memang kita yang mengijinkan untuk lewat tapi yang beban ringan semisal ambulan dan kendaraan roda dua, tapi kendaraan berat lewat juga sehingga kami susah membendung nya, ” Bebernya.
Lanjut Mursalin, bahwa kendaraan syarat muatan melewati jembatan tersebut ,lantaran tidak adanya alternatif jalan lain membuat kendaraan- kendaraan berat tetap menggunakan jembatan tersebut.
Akibat kerusakan ini, akses transportasi warga di sekitar Desa Nanga Jetak menjadi terganggu. Jembatan Sungai Sebungkang merupakan satu-satunya akses utama yang menghubungkan desa-desa sekitar dengan pusat kota Kabupaten Sintang. Ditambah lagi, desa ini juga memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi dalam bidang perkebunan dan pertanian, sehingga kerusakan jembatan ini menjadi kendala yang sangat merugikan bagi masyarakat setempat.

“Pembangunan proyek jembatan sengkubang itu merupakan PL pelaksananya CV Wiratama dengan pagu anggaran Rp. 198 juta dari dana insentif kemiskinan tahun 2023 kemarin. Sudah dilaksanakan hanya pada saat tanggal 10 an awal bulan Januari 2024. Akan tetapi sangking banyaknya permintaan masyarakat mau lewat jembatan tersebut kita ijinkan dengan syarat yang lewat itu kendaraan ringan, rupanya tidak dapat dibendung semua kendaraan lewat , kendaraan berat juga melintasi jembatan itu, sehingga jembatan yang harusnya umur beton itu 28 hari dan ini baru 11 hari terpaksa dilewati maka tidak mampu menopang, akibatnya cor beton nya rusak.”ungkapnya.
Namun demikian , kata Mursalin karena pihaknya yang mengijinkan masyarakat dan kendaraan lewat, maka pihaknya lah yang bertanggungjawab.
“Jadi kita lakukan perbaikan, karena mekanisme kegiatan masih tahap pemeliharaan jadi dilakukan perbaikan lagi. Dan saat ini lokasi kembali kita tutup dan tidak ada toleransi lagi, takutnya kita kasih toleransi kendaraan ringan lewat, kendaraan berat tidak mau diatur lagi sebab itu mau tak mau tunggu umur beton cukup baru nanti kita buka kembali, sebenarnya tidak ada masalah karena masa pemeliharaan masih ada 10 hari maka ketika ada terjadi kerusakan akan diperbaiki , ” Beber Mursalin.
Jembatan tersebut akses satu-satunya yang menghubungkan Kenukut, Jetak, Dedai itu memang jalur padat. Masyarakat setempat tidak ada masalah menurut Mursalin, bahkan sering komunikasi dan berharap masyarakat setempat dapat kembali menggunakan akses transportasi yang aman dan nyaman. Selain itu, diharapkan pula warga yang menggunakan kendaraan berat dapat lebih memperhatikan kondisi jembatan yang dilalui agar kerusakan serupa tidak terjadi di tempat lain.(red)