Tekan Inflasi Camat Kayan Hulu Galakkan Tanam Jagung Hybrida

Diposting pada

SINTANG | Pojokkalbar.com-
Camat Kayan Hulu, Kabupaten Sintang Yudius, menggalakkan kepada masyarakat untuk menanam jagung hybrid guna menekan inflasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jagung hybrid dianggap sebagai salah satu tanaman yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan jagung biasa.

Yudius menyatakan bahwa dengan menanam jagung hybrid, masyarakat dapat memperoleh hasil yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Hal ini akan berdampak pada peningkatan produksi jagung di wilayah Kayan Hulu, sehingga dapat menekan angka inflasi.

Selain itu, BUMDes juga dapat memainkan peran penting dalam pemasaran dan distribusi jagung hybrid. Dengan adanya BUMDes, para petani jagung dapat menjual hasil panen mereka secara terorganisir dan mendapatkan harga yang lebih baik. Hal ini akan memotivasi petani untuk meningkatkan produksi jagung hybrid dan secara keseluruhan membantu mengurangi inflasi.

Yudius juga menjelaskan bahwa pihaknya siap memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada masyarakat yang ingin menanam jagung hybrid melalui BUMDes.

Jagung hybrid itu dikelola oleh beberapa BUMDes di Kayan Hulu dan kita juga membentuk kelompok yang namanya BUMDesma dibeberapa desa dan kelurahan.

“Tujuan kita adalah untuk merefleksi ketahanan pangan nasional yang mulai dari pusat hingga daerah untuk menekan angka inflasi, Kayan Hulu menangkap peluang itu. Karena menurut saya sangat berpotensi untuk ditanam jagung hybrid dan ternak ikan, ” Ulasnya.

Untuk lahan jagung hybrid ada di beberapa desa dan beberapa hektare, namun demikian sejauh ini diakui Yudius belum ada pendampingan dari pihak Distanbun dan dirinya sudah koordinasi dengan pihak Distanbun dan akan diberi pendampingan.

“Kita juga dibantu oleh pihak CU Keling Kumang mereka ada tenaga ahlinya membantu proses dalam penanaman,pemupukan dan lain sebagainya, untuk penampung juga sudah ada bahkan kami sudah melakukan MoU dengan CU Keling Kumang harga tergantung siklus bekisar Rp. 4-6 ribu perkilonya,” Ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya berupaya untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan dukungan dan pengetahuan yang cukup dalam mengembangkan usaha pertanian mereka.

Dia juga menekankan pentingnya kerjasama antara petani jagung, BUMDes, dan pemerintah dalam upaya menekan inflasi melalui sektor pertanian. Yudius berharap melalui upaya ini, masyarakat Kayan Hulu dapat merasakan manfaatnya secara langsung dan lebih mandiri dalam mengatasi masalah inflasi.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *