Plt Kepala BNNK Sintang Hery Ariandi saat pimpin press release akhir tahun 2023

Delapan titik Jalur Tikus Perbatasan RI-MLY jadi Atensi BNNK Sintang

Diposting pada

Sintang | Pojokkalbar.com-
Setidaknya ada 8 desa yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yakni RI-Malaysia di mana tempat tersebut menjadi jalur masuknya narkoba. 8 desa tersebut berada di kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah yang mana lebih dari 90 persen sabu-sabu masuknya dari Malaysia yakni diantaranya desa Jaya, Desa Sungai Seria, Dusun Sungai Enteli Dusun Muakan, Desa Sungai Kelik, Dusun Nanga Bayan, Dusun Nanga Enteloi dan Dusun Semareh.

Jalur tikus di 8 titik tersebut menjadi atensi BNN, sebab itu berbagai langkah dan upaya Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sintang telah mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya memerangi peredaran narkotika di wilayah Sintang. Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala BNNK Sintang, Hery Ariandi dalam sebuah konferensi pers pada akhir tahun ini. Rabu, (27/12/2023).

Hery Ariandi menjelaskan bahwa BNNK Sintang telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasi maraknya peredaran narkotika di daerah ini. Beberapa langkah strategis tersebut antara lain yakni Penguatan Kerjasama dengan Pihak Terkait. BNNK Sintang telah menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pihak-pihak terkait seperti kepolisian dan instansi terkait lainnya. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efektivitas dalam melakukan pemberantasan peredaran narkotika.

Selain itu juga peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia BNNK Sintang menyadari pentingnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan terlatih dalam melakukan tugasnya.

“Kami BNNK Sintang juga aktif dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi anti-narkotika di kalangan masyarakat. Baik itu di dunia pendidikan ditingkat pelajar maupun ke masyarakat umum, Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkotika, serta memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda penggunaan dan dampak buruk dari narkotika.”ungkap Hery.

BNNK Sintang akan meningkatkan pengawasan di daerah-daerah yang terindikasi rawan peredaran narkotika. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah masuknya narkotika ke wilayah tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Hery Ariandi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Sintang untuk bersama-sama mendukung upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika. “Perang melawan narkotika bukan hanya tanggung jawab BNNK Sintang, namun juga adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita berantas peredaran narkotika demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda kita,” katanya.

Sementara Ketua Tim Bidang Pencegahan Dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) , dari BNNK Sintang M. S. Na’im menambahkan bahwa sejauh ini untuk menjangkau daerah-daerah rawan di Jalur tikus yang ada di perbatasan RI-Mly pihaknya terkendala akses, sarana dan prasarana mengingat akses menuju daerah tersebut agak susah.

“Untuk menjangkau dan menjalankan program daerah perbatasan kami bekerjasama dengan BPPD Sintang, ketika mereka melakukan kunjungan kesana, kami ikut berpartisipasi untuk mengedukasi masyarakat di sana terkait bahayanya pengedaran gelap narkotika, ” Ujar Na’im.

Selain sarana prasarana pihaknya juga terkendala oleh anggaran, pun demikian hal tersebut tidaklah menyurutkan niat BNNK untuk memerangi pengedaran gelap narkotika di daerah perbatasan, melakukan intervensi disana dengan memanfaatkan kolaborasi dengan semua pihak untuk memanfaatkan CSRnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *