Yati Carolina,S.Pd

Relasi Hubungan Guru Dengan Orang Tua Terkait Pembelajaran Masih Sangat Rendah Melalui Pendekatan Model Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

Diposting pada

GURU MENULIS

Penulis: Yati Carolina,S.Pd

RELASI hubungan antara guru dengan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak. Namun, dalam konteks pembelajaran yang menggunakan pendekatan model pembelajaran kooperatif model jigsaw, sering kali relasi ini masih terbilang rendah.

Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah metode pembelajaran yang mendorong kolaborasi dan kerja sama antar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model ini, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari anggota dengan peran berbeda. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari suatu topik tertentu, dan kemudian mengajarkan dan saling bertukar informasi dengan anggota kelompok lainnya.

Sayangnya, dalam penerapan model jigsaw ini, relasi hubungan antara guru dengan orang tua seringkali masih rendah. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain:

Pertama: Komunikasi yang kurang efektif: Kurangnya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua membuat informasi mengenai pendekatan pembelajaran ini kurang tersampaikan dengan baik. Guru seringkali tidak menyampaikan secara rinci mengenai model pembelajaran ini kepada orang tua sehingga mereka tidak memiliki pemahaman yang cukup.

Kedua: Kurangnya kolaborasi: Penerapan model jigsaw membutuhkan kerja sama yang intens antara siswa, guru, dan orang tua. Namun, kurangnya kolaborasi antara ketiga pihak tersebut membuat relasi hubungan menjadi rendah. Guru seringkali hanya fokus pada siswa dan kurang melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran.

Ketiga: Perbedaan pemahaman mengenai pendidikan: Kadangkala orang tua masih memiliki pandangan klasik mengenai pendidikan dan belum familiar dengan metode pembelajaran yang lebih modern seperti model jigsaw. Hal ini menyebabkan ketidakpahaman dan kurangnya dukungan dari orang tua terhadap penerapan model pembelajaran ini.

Untuk meningkatkan relasi hubungan guru dengan orang tua dalam konteks pembelajaran dengan pendekatan model jigsaw, perlu dilakukan beberapa upaya juga, antara lain:

1. Komunikasi yang efektif: Guru perlu berkomunikasi secara terbuka dan jelas kepada orang tua mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif model jigsaw serta manfaatnya. Informasi ini dapat disampaikan melalui pertemuan orang tua atau melalui surat kabar sekolah.

2. Pelibatan orang tua dalam proses pembelajaran: Guru dapat melibatkan orang tua dalam beberapa tahapan pembelajaran, seperti memberikan tugas rumah yang melibatkan orang tua sebagai pendamping, mengadakan diskusi kelompok dengan melibatkan orang tua, atau mengundang orang tua untuk menjadi pembicara tamu dalam kelas.

3. Peningkatan pemahaman orang tua mengenai pendidikan modern: Guru perlu memberikan literatur dan informasi yang relevan kepada orang tua mengenai pendidikan modern dan pentingnya penerapan model pembelajaran kooperatif. Dengan peningkatan pemahaman ini, diharapkan orang tua akan lebih mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran anak.

Dalam kesimpulan, relasi hubungan antara guru dengan orang tua dalam pembelajaran dengan pendekatan model pembelajaran kooperatif model jigsaw masih rendah. Hal ini disebabkan oleh komunikasi yang kurang efektif, kurangnya kolaborasi, dan perbedaan pemahaman mengenai pendidikan. Untuk meningkatkan relasi ini, perlu dilakukan upaya komunikasi yang efektif, pelibatan orang tua dalam proses pembelajaran, dan peningkatan pemahaman mengenai pendidikan modern.

Dalam dunia pendidikan, kerjasama antara guru dan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan peserta didik. Namun, seringkali terjadi kendala dalam membangun relasi yang baik antara guru dengan orang tua terkait pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan ini adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif, khususnya model jigsaw. Tulisan diatas mengulas mengenai rendahnya relasi hubungan guru dengan orang tua dalam konteks pembelajaran serta menjelaskan bagaimana pendekatan model pembelajaran kooperatif model jigsaw dapat digunakan sebagai solusi untuk memperbaiki masalah tersebut.

Hubungan yang baik antara guru dan orang tua memiliki dampak positif terhadap pembelajaran peserta didik. Dengan menjalin hubungan yang erat, guru dan orang tua dapat saling berkomunikasi, berbagi informasi, serta bekerjasama dalam mengoptimalkan potensi peserta didik. Namun, seringkali terjadi rendahnya relasi hubungan antara kedua pihak, yang dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

Faktor Rendahnya Relasi Hubungan Guru dengan Orang Tua:
1. Kurangnya komunikasi: Ketika komunikasi antara guru dan orang tua terbatas atau tidak ada, informasi yang relevan mengenai perkembangan peserta didik sulit untuk disebarluaskan, sehingga orang tua tidak memiliki pemahaman yang memadai terkait pembelajaran anak mereka.
2. Perbedaan pemahaman: Terkadang, perbedaan pemahaman antara guru dan orang tua tentang pendidikan dan proses belajar-mengajar dapat menyebabkan ketegangan dan kesalahpahaman.
3. Keterbatasan waktu: Guru dan orang tua seringkali sibuk dengan tugas dan pekerjaan mereka sendiri, sehingga sulit untuk ketemu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *