Wakil Bupati Sintang Melkianus di Danpingi Ka disdikbud dan Forkopimda Lambaikan Tangan kepada para guru dari masing - masing kecamatan

Usman: Meski Memasuki Usia ke-78 Namun Persoalan Guru di Sintang Belum Tuntas

Diposting pada

Sintang | Pojokkalbar.com-
Tanggal 25 November diperingati setiap tahun sebagai Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Tahun ini, tema yang dibawakan untuk perayaan HGN adalah “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.

Sesi foto bersama usai upacara

Hari Guru Nasional ke-78 diperingati dengan meriah di Kota Sintang, Kalimantan Barat. Hampir 5 ribu guru yang tergabung dalam wadah PGRI ikut ramaikan peringatan tersebut, Sri Sarwo Dadi Teguh – Ketua Panitia Pelaksana Upacara – berharap agar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sintang mampu mengimplementasikan kualitas diri yang baik.

Peringatan Hari Guru Nasional merupakan momen penting yang diperingati setiap tahun sebagai penghargaan bagi para guru yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam pembangunan edukasi di Indonesia. Tidak hanya itu, peringatan ini juga menjadi momen untuk merenung dan menggugah semangat guru dalam memajukan dunia pendidikan.

Dalam sambutannya, Sri Sarwo Dadi Teguh menyampaikan pentingnya kualitas diri dalam menjadi seorang guru yang berkompeten dan profesional. “Kualitas diri sangat penting dalam proses mengajar dan mendidik. Seorang guru yang memiliki kualitas diri yang baik akan mampu memberikan pengajaran yang efektif dan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan para siswa,” ujarnya.

Selain itu, Sarwo Dadi Teguh juga mengajak para guru di Sintang untuk terus berprestasi dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. “Pendidikan terus berkembang dan mengalami perubahan yang cepat. Sebagai guru, kita harus terus belajar dan mengikuti perkembangan tersebut agar mampu memberikan pendidikan yang relevan dan berkualitas,” tambahnya.

Pada peringatan Hari Guru Nasional ke-78 ini, PGRI di Sintang juga merayakan prestasi para guru yang telah berhasil mencetak anak-anak didik yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik yang gemilang. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa guru-guru di Sintang telah mampu mengimplementasikan kualitas diri yang baik dalam pembelajaran.

Ketua PGRI Sintang Usman Adi menyatakan bahwa saat ini ada secara bersamaan ada 6 sekolah yang turut menggelar upacara dalam memperingati hari guru.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memfasilitasi berjalannya upacara peringatan Hari Guru ke-78 di Kabupaten Sintang tepatnya di stadion baning,” Katanya.

Usia 78 tahun bukanlah usia yang muda lagi, akan tetapi persoalan guru hingga saat ini belum selesai selesai.

“Meski diusia 78 tahun namun masih banyak persoalan guru yang dihadapi salah satunya jumlah guru di kabupaten Sintang hingga saat ini masih kurang, bagian besar guru honorer yang gajinya di bawah UMK hanya kisaran Rp. 4 ratus ribu perbulan, tetapi kenapa mereka masih bertahan mengajar karena jiwa dan raga mereka tercurahkan untuk anak-anak bangsa, sebab itu saya sebagai ketua PGRI Sintang berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib guru, ” Keluh nya.

Sementara itu Wakil Bupati Sintang Melkianus selaku inspektur upacara membacakan sambutan menteri pendidikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nadiem Anwar Makarim.

“Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir.” Kutipnya.

Pada tahun pertama Merdeka Belajar, di hapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Diterapkan Asesmen Nasional agar semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan renumerasi serta karakter murid.

“Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.” Ucapnya.

Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Selanjutnya, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.” Katanya.

Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

Para guru dan peserta upacara juga dihibur dengan penampilan drum band yang menarik. Hal ini tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga menjadi alat untuk mengajarkan kepada generasi muda.

Diharapkan, peringatan Hari Guru Nasional ke-78 ini mampu menjadi momen yang membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan di Sintang. Semoga para guru di Sintang terus bersemangat dan berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada generasi muda, sehingga dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *