Sintang| Pojokkalbar.com-
Seusai menghadiri kegiatan pertemuan, Pj. Ketua TP PKK. Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, beserta Anggota PKK. Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan ke sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Sintang, Jumat, (13/10/2023).
Adapun fasilitas kesehatan yang dikunjungi yakni, Posyandu Teratai 1 yang terletak di Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, dan RSUD Ade M.Djoen Sintang.
Kunjungan TP. PKK. Provinsi Kalimantan Barat, beserta Anggota tersebut didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sintang, Ny. Rita Cendanawangi Melkianus, bersama Anggota PKK Kabupaten Sintang.
Dalam kunjungan ke Posyandu Teratai 1, Pj. Ketua TP PKK. Provinsi Kalimantan Barat bersama Ketua Tim Penggerak Penggerak PKK Kabupaten Sintang, Ny. Rita Cendanawangi Melkianus, melakukan Penyuluhan Gizi, Penyerahan Bingkisan, dan dilanjutkan dengan kunjungan ke RSUD Ade M.Djoen Sintang dalam rangka melihat kondisi pasien yang dirawat.
Ketua TP PPK Kabupaten Sintang, Ny. Rita Cendanawangi Melkianus menyatakan bahwa Menurut perpres nomor 72 tahun 2021 Stunting merupakan gagal tumbuh pada anak, pertumbuhan tubuh dan juga otak akibat kekurangan gizi yang lama dan infeksi yang mengulang ditambah dengan panjang dan tinggi badan dibawah standar yang ditetapkan oleh Menteri diselenggarakan oleh urusan pemerintahan dinas kesehatan.
“Anak stunting atau pendek atau perawakan pendek anak seusia normal memiliki keterlambatan dalam berpikir, salah satu penyebab stunting adalah karena kurangnya asupan gizi sejak anak dalam kandungan, ” Katanya.
Perbaikan status gizi ibu hamil dan sebelum hamil menjadi program yang strategis dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga tiga generasi kedepan, karena kegawat kedaruratan dampak stunting mengancam kualitas SDM.
“Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi perlu juga dilakukan sistematis dan berkelanjutan. Mulai dari remaja, karena status gizi kesehatan remaja putri memasuki kehamilan menjadi sangat penting dalam melindungi periode seribu hari pertama kehidupan.”ujarnya.
Pencegahan stunting menurut dia lebih penting dan evektif jika dimulai dari keluarga. Secara khusus untuk keluarga yang memiliki stunting yaitu keluarga yang memiliki resiko satu atau lebih faktor stunting keluarga yang memiliki anak stunting anak remaja putri atau calon pengantin, ibu hamil, anak usia 0 sampai 3 bulan sampai 9 bulan keluarga tidak mampu sanitasi buruk dan pendidikan rendah dan lingkungan tidak layak huni.
“Dalam melaksanakan penurunan stunting pemerintah daerah kabupaten Sintang telah melakukan langkah tahab yang dimulai sejak 2018,” Imbuhnya. (Red)