Menu

Mode Gelap

Sintang · 28 Sep 2023 10:44 WIB ·

Kualitas Udara di Kabupaten Sintang tidak Sehat


 Kualitas Udara di Kabupaten Sintang tidak Sehat Perbesar

Sintang | Pojokkalbar.com
Tanggal 28 September 2023, kualitas udara di Kabupaten Sintang sedang mengalami penurunan. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sintang menyatakan indeks kualitas udara mengalami kondisi yang tidak sehat pada siang ini.

Kondisi cuaca di kabupaten Sintang
Hingga saat ini masih terjadi peristiwa El Nino yang diprakirakan masih bertahan hingga Februari 2024 dan nilai Indian Ocean Dipole Mode atau IOD yang masih bernilai positif hingga akhir tahun 2023.

“Kedua faktor ini menyebabkan menurunnya curah hujan di wilayah Kalimantan Barat termasuk Kabupaten Sintang. Pada 1-28 September 2023 hanya terjadi 10x hujan yang didominasi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan 1 kejadian hujan lebat pada 18 september lalu dengan akumulasi curah hujan mencapai 96.8 mm per 24 jam.”beber Supriandi Kepala Stasiun Meteorologi Tebelian Sintang. Kamis, (28/9/2023).

Menurunnya curah hujan ini, lanjut dia menjadi salah satu penyebab munculnya titik panas yang kemudian dampaknya adalah adanya asap. Menurunnya kualitas udara menjadi tidak sehat adalah dampaknya yang di rasakan sekarang.

“Kualitas udara di wilayah Sintang seperti apa
Kualitas udara di kabupaten sintang setidaknya pada seminggu terakhir berada pada kategori sedang hingga tidak sehat.” Katanya.

Berbahaya atau tidak untuk kesehatan?
Tentu saja berbahaya. Udara yang tidak sehat ini jika dihirup terus menerus dapat menyebabkan kerugian kesehatan, dan yang paling banyak muncul akibat kabut asap adalah penyakit ISPA. Namun dapat juga merangsang timbulnya penyakit lain, seperti iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi lainnya.

Selain itu, tebalnya kabut asap dapat mengurangi jarak pandang mendatar.

Jam rawan cuaca berbahaya untuk kejadian kabut asap, asap akan lebih pekat pada malam hingga dini hari. Hal ini disebabkan karena udara yang mendingin. Saat udara mendingin, udara menjadi lebih mampat dan bergerak turun karena lebih berat, yang artinya partikel polutan atau partikel asap akan terbawa.Berbeda saat pagi dan siang hari. Ketika Matahari terbit dan memanaskan lapisan atmosfer, molekul udara menjadi renggang. Panas dari sinar Matahari merenggangkan molekul udara yang secara perlahan melepaskan partikel asap ke atmosfer. Itu mengapa konsentrasi partikel polutan yang terdeteksi oleh alat pemantau kualitas udara pada pagi hari menurun.

“Untuk kejadian hujan, secara statistik pada 5 tahun terakhir, hujan di wilayah kabupaten Sintang dominan terjadi pada malam hingga dini hari. Hal ini biasanya didahului dengan pemanasan yang intens pada pagi hingga sore hari.” Ucapnya.

Atas kondisi ini masyarakat diimbau
Tetap memakai masker saat berada di luar ruangan, memakai sun screen untuk proteksi dari sinar UV Update informasi BMKG yang tersedia di berbagai platform

“Prospek cuaca pada seminggu kedepan Perlu diwaspadai potensi hujan di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Sekadau pada 29 – 30 September 2023 pada kategori sedang hingga lebat disertai guntur/petir dan angin kencang sesaat.” Pungkasnya.(red)

Informasi selengkapnya dapat diakses melalui instagram @bmkgsintang, website stamet.sintang@bmkg.go.id

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ketua PMI Kabupaten Sintang Ucapkan Terima Kasih kepada PAKJ atas Kegiatan Donor Darah

16 November 2024 - 06:00 WIB

Rangkaian HKN ke-60, Puskesmas Tanjung Puri Gelar Layanan Kontrasepsi Gratis

15 November 2024 - 06:11 WIB

Pentingnya Kemitraan dengan NGO dalam Pembangunan Sintang

13 November 2024 - 10:21 WIB

Bupati Sintang Hadiri Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 60 Tahun 2024 di Puskesmas Sungai Durian

12 November 2024 - 10:15 WIB

Dinkes Sintang Gelar Kegiatan Peringati Hari Kesehatan Nasional ke 60 Tahun 2024

12 November 2024 - 10:12 WIB

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Sintang Apresiasi Pembangunan Jembatan Merah Baru di Desa Terusan

12 November 2024 - 08:30 WIB

Trending di Sintang