SLI Donkrak Ketahanan Pangan Sintang

Diposting pada

Sintang | Pojokkalbar.com
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mentransfer pengetahuan tentang ilmu iklim kepada para petani di Sintang melalui Sekolah Lapangan Iklim (SLI) di desa kebong kecamatan Kelam Permai kabupaten Sintang,selasa (6/6/2023)

Sekolah Lapang Iklim (SLI) ini sudah digelar 12 kali dari tahun 2012, sekitar 673 petani menjadi pesertanya, yang sudah dibina dan didik untuk sekolah lapang iklim ini,hal tersebut dikatakan Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah Kalimantan Barat Luhur Tri Uji Prayitno.

“Tujuan kita sekolah lapang iklim ini untuk memberi edukasi terhadap masyarakat petani khususnya, agar mereka mempunyai iklim dan cuaca dan bagaimana cara mengantisipasi apabila iklim ektrem ,” ujar Luhur.

Jika mereka peserta sudah memiliki pendidikan dan pengetahuan tentang iklim dan cuaca dipadu dengan ilmu budi daya kemudian UPT, BMKG dan PPL diharapkan petani dapat memahami informasi yang diberikan oleh BMKG , kan selama ini BMKG informasinya , berbentuk peta-peta, kemudian curah hujan dari sekian kesekian di bulan Agustus nanti curah hujan berkurang, mereka dapat memahami apa yang harus dilakukan mengaplikasi dilapangan saat bercocok tanam.

“BMKG kolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dengan stakeholder yang lain , bagaimana cara memasarkan bagaimana cara mengolah hasil pertanian agar lebih baik,” katanya.

Sejauh ini pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan serta UPT sehingga SLI dapat dapat berjalan, nah untuk peningkatan petani pasti dari yang awalnya tidak mengerti apa-apa tentang iklim saat ini sudah memahami sehingga ada hasil peningkatan panen hingga 81 persen.

“Kalau mengenai produksi kita ada peningkatan sebelum mengenal SLI 3,6 ton per hektare nah setelah SLI kita meningkat menjadi 4,8 ton per hektare ini ada peningkatan 1,2 ton per hektare dan sangat bermanfaat sekali,” ujarnya.

Pola tanam ada aplikasi dari Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Dinas Pertanian dan Perkebunan sudah mendapatkan aplikasi tersebut, BMKG sifatnya memberikan informasi cuaca atau iklim pertanian akan membentuk sesuatu Kalender Tanam (Katam) agar dapat menentukan jadwal tanam.

Sementara salah satu petani di desa Kebong kecamatan Kelam Permai Ridwan mengatakan SLI ini sangat penting karena petani dapat membaca potensi yang terjadi dari factor cuaca hingga hama yang akan menyerang pertanian.

“ Kita dapat memprediksi yang terjadi maka otomatis hasil pertanian kita meningkat karena antisipasi dapat dilakukan secara dini, sebelumnya kia hanya main kira-kira saja maka hasilnya tidak maksimal,” ucapnya.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa selama ini petani kelam merupakan binaan sudah dua kali yang pertama di rumah kopi yang kedua di kebong ini , bupati kesempatan itu juga memberi semangat kepada para petani mengingat dirinya juga petani kopi dan masyarakat kebong petani padi.

“Semangat semua ya , kita sesama petani saya tanam kopi dan masyarakat kebong tanam padi, ” kata Jarot.

Cuaca dan iklim perlu belajar dengan BMKG , dirinya menanam selama ini hanya meraba-raba karena tidak memiliki ilmu cuaca.

Meski demikian dia berharap hasil tani yang dihasilkan lebih maju lagi , gemah ripah luh jinawi.

“Artinya panen berlimpah tiap tahun seperti di jawa,” harap Bupati Sintang.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *