Sintang | Pojokkalbar.com-
Sekitar 11 siswa SDN 20 Rawa Mambok , Kecamatan Sintang , Kabupaten Sintang terpaksa dilarikan ke Puskesmas Sungai Durian Sintang lantaran mengalami nyeri pada perut mual, muntah dan pusing setelah mengkonsumsi permen pada Selasa,(23/5/2023).pagi.
Sementara Kepala Sekolah SDN 20 Rawa Mambok Kresentiana Ida, yang berhasil dikonfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut.
“Tadi itu kebetulan jam istirahat ada 1 anak bawa permen. Permennya itu ternyata kadaluarsa, yang diambil dari tempat sampah. Sebenarnya orang tuanya tidak ngasih ke anaknya, permen itu disimpan ayahnya, tapi anaknya diam-diam mengambil dan dibagikan ke teman-temanya di kelas.”beber Kresentiana Ida.
Lanjut dia setelah dikonsumsi beberapa temannya kemudian merasa mual, pusing. Dan langsung kami bawa ke puskesmas. Satu kelas 11 orang kels 3 D. Permen itu dari rumah, bukan beli dari sekolah. Murni dibawa dari rumah dari hasil orang tuanya mulung.
“Sebenarnya permen itu disembunyikan, tapi dibawa anaknya dan dibagikan ke teman. Setelah ditangani dan dikasih obat, dijemput orang tua masing-masing. Semua sekarang sudah pulih. Kami terutama lebih waspada lagi kedepannya akan menindaklanjuti jika ada anak yang membawa makanan dari luar supaya tidak kecolongan.”paparnya.
Kepala Puskesmas Sungai Durian Haryono Linoh mengatakan bahwa pihaknya kedatangan 11 siswa dari SDN 20 Rawa Mambok keluhan nyeri pada perut mual, muntah, pusing.
“Memang tadi kami Puskemas Sungai Durian kedatangan siswa dari SDN 20 Rawa Mabok, 11 orang, mereka datang dengan keluhan nyeri pada perut mual, muntah, pusing. Semua ini dialami setelah mereka Mengkonsumsi permen. Jadi ada teman yang membagikan permen. Mereka konsumsi ada yang 3 – 4 bungkus 5 sampai 6. Setelah konsumsi mereka mengalami itu dan diantar ke puskesmas kami.”ujarnya.
Jadi kata Haryono sebelum diantar ke Puskesmas pihaknya sudah menerima informasi dari guru, akan datang siswa. Jadi pada saat datang mereka kami terima dan kami pilah, dari pemilihan itu ada sekitar 6 orang ditangani di UGD karena lebih serius. Sedangkan 5 sisanya di tangani di poli anak.
“Itu tidak seberapa lama setelah mengkonsumsi permen. Sekitar jam 11 siang. Kami tangani, dalam jam 12 setengah 1 sudah kami pulangkan kembali ada yang dijemput orang tua. Mereka sudah bermain kembali sudah di pulang kan ke rumah. Kalau ada keluhan dikontrol kan kembali ke puskemas. Kalau ada keluhan bisa dibawa ke puskemas atau rumah sakit. Satu anak rata-rata lebih dari satu bungkus.Informasinya ada 1 pelajar yang bagi permen. Untuk bungkus permennya kalau saya lihat memang sudah kadaluarsa. Saat ini bungkus permen nya dan akan kami teruskan ke dinas. Dan kita tindak lanjuti,”tegasnya.(red)