Sintang | Pojokkalbar.com-
Persoalan infrastruktur jalan di kabupaten Sintang masih trend hingga saat ini, Puluhan kilo meter Ruas Jalan Nasional dari Desa Baung Sengatap, Kecamatan Ketungau Hilir hingga ke Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat kondisinya rusak parah ditambah lagi saat musim penghujan tiba Jalan tersebut susah dilalui baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Bagi pengguna jalan yang melintas di ruas Jalan tersebut harus ekstra hati-hati jika tak ingin kendaraanya amblas.
Pemandangan ini sudah bertahun-tahun lamanya hingga saat ini belum ada solusi dari pihak terkait baik pemerintah provinsi maupun pusat juga dari perusahaan sawit yang beroperasi di daerah tersebut.
Atas kondisi tersebut lantas masyarakat setempat akhirnya menggunakan dana alakadarnya , berinisiatif memperbaiki ruas jalan tersebut dikerjakan secara swadaya , mulai dari 12 Desember 2022 lalu.
“Hingga saat ini kondisinya puluhan km ruas jalan nasional ini rusak parah dan belum mendapatkan perhatian dari pemerintah, sekarang tengah dilakukan perbaikan menggunakan uang kumpul-kumpul dari swadaya masyarakat , jadi masyarakat yang menyumbang berapapun dikumpulkan untuk membeli material baik kayu dan lainya, ” Kata Susi E Kades Setungkup, Kecamatan Ketungau Hilir pada media ini Senin, (2/1/2023).
Susi menyebutkan ruas jalan tersebut hampir tidak pernah mulus hingga saat ini, maka masyarakat memilih kumpulkan dana secara swadaya dan memperbaikinya juga secara swadaya.
“Jalan kami memang tidak ada bagusnya, berlumpur, becek bahkan kendaraan dobel gardan pun susah lewat maka masyarakat memilih untuk ngumpul kan uang secara swadaya , ” Kata Susi.
Ruas jalan tersebut yang notabene jalan negara sedianya ada perhatian dari pemerintah baik provinsi maupun pusat, namun hingga saat ini seolah ada pembiaran.
“Dengan demikian saya mewakili suara masyarakat mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk jalan poros kami Ketungau Hilir ini, padahal jalan poros itu dipusat kecamatan tetapi kondisinya seperti itu, sementara jalan yang di Ketungau Tengah sana bagus, tetapi kami yang di Ketungau Hilir ini kok kondisi jalanya seperti itu, ” Keluh Susi E.
Atas kondisi tersebut lanjut Susi sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, mengingat disekitaran ruas jalan tersebut banyak kebun masyarakat, sehingga akses untuk keluar masuk mengangkut buah sawit terkendala.
“Mengangkat buah hasil tani itu lewat mana kalau tidak lewat jalan itu, sementara rata-rata masyarakat di sana punya kebun, kita mau jual kemana kalau tidak lewat jalan Ketungau Hilir ?” Tanya dia.
Selain pemerintah dikatakan dia mestinya pihak perusahaan sawit setempat juga cepat tanggap, sejauh ini sudah sering disampaikan ke pihak perusahaan sawit yang beroperasi di daerah tersebut namun belum juga ada tanggapan sebab itu masyarakat ambil inisiatif dengan mengumpulkan uang secara swadaya.
“Kalau harus menunggu dari pihak perusahaan sawit juga prosesnya cukup lama, karena kami sudah usulkan dan sampaikan beberapa kali, juga belum ada respon maka lebih baik masyarakat gotong royong ada 4 titik kerusakannya dipusat desa Setungkup karena sudah tidak bisa dilewati, apalagi jalan menuju pusat kecamatan sangat parah, “imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan belum dapat konfirmasi dari pihak terkait. (red)