
Sintang | Pojokkalbar.com –
Selimin Staf Ahli Bupati Sintang bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan menutup kegiatan Pelatihan Tata Busana/Menjahit yang digelar oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Harapan Permata di Sekretariat PKBM jalan Antasari, Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang pada Kamis, (22/12/2022).
Kegiatan pelatihan tata busana/menjahit level I dan II tersebut digelar selama 26 hari, diikuti oleh 10 orang peserta sukses digelar.
Ketua PKBM Bina Harapan Permata Heni Agustianingsih kesempatan itu menjelaskan bahwa kegiatan pelaksanaan tata busana/menjahit tersebut merupakan level I dan II dasar.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bidang didalam organisasi PKBM yaitu bidang pemberdayaan perempuan, ” Bebernya.
Hal ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan tata busana/menjahit bagi keluarga masyarakat yang tidak bekerja karena belum memiliki keterampilan, selain itu juga dapat memberikan kesempatan bagi calon pekerja melalui wira usaha mandiri dari ilmu dan keterampilan yang dimiliki.
“Peserta yang kami rangkul ada 10 orang dengan usia produktif 16-35 tahun, kegiatan ini berlangsung selama 26 hari mulai dari 26 November – 21 Desember 2022 dengan jumlah jam pelajaran 185 jam dengan berbagai unit konpetensi yang dijadikan kontruktor seperti membuat pola, dan lain-lain, dengan menggunakan anggaran dana hibah ” Katanya.
Sementara Selimin Staf Ahli Bupati Sintang bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan mengatakan bahwa PKBM Bina Harapan Permata yang telah memberi bukti nyata dengan melakukan pelatihan keterampilan menjahit tata busana, ini merupakan perwujudan dari visi bupati Sintang dalam periode 2021-2026 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Saya baik atas nama pribadi maupun kedinasan mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada PKBM Bina Harapan Permata yang telah berhasil menggelar kegiatan ini, saya juga bersyukur bagi Bu Mainar memberikan sumbang sih nya sebagai wakil rakyat Sintang, khusus di Dapil Sintang dan saya pikir inilah yang relatif lebih mudah untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakatnya yang telah memberikan hibah terimakasih bu, ” Katanya.
Mengingat anggaran dari APBD baik itu DAK maupun DAU kabupaten Sintang tidak memadai, untuk kegiatan-kegiatan serupa sehingga banyak kegiatan-kegiatan di SKPD hal-hal yang teknis seperti ini harus di sport dengan anggaran tetapi anggaranya sudah dibatasi.
“Kebetulan saya beberapa tahun yang lalu berada di BPKAD menjabat sebagai sekretaris, juga mengetahui bagaimana kesulitan hal-hal yang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat tidak dapat dianggarkan oleh APBD kita, kecuali dibantu oleh teman-teman dari DPRD, ” Ucapnya.
Kepada PKBM Bina Harapan Permata tentu pemerintah berharap agar terus meningkatkan baik di setiap tahun kegiatannya maupun secara kelembagaan, juga untuk menularkan ilmunya kepada PKBM lainya karena PKBM Bina Harapan Permata sudah terakreditasi.
Supaya mereka yang lain juga dapat meningkatkan kegiatannya maupun hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan dituntut untuk sistem digitalisasi.
“Akan tetapi untuk digitalisasi ini bagi yang diperkotaan aman, namun bagi peserta yang ada di pedalaman tentu sangat sulit, misalkan di ambalau, ketungau hulu untuk proses akreditasi tentu sangat sulit, ” Imbuhnya. (red)